for
Pasar Terapung Lok Baintan:
Pasar Terapung Lok Baintan terletak di Sungai Lok Baintan salah satu anak sungai Martapura, dan masuk dalam wilayah Desa Sungai Pinang, Kec. Sungai Tabuk, Kab. Banjar - Kalimantan Selatan. Secara umum pasar terapung ini sama dengan pasar terapung yang juga berada di Kuin, Muara Sungai Barito. Namun pasar terapung Lok Baintan jauh lebih ramai dikunjungi wisatawan karena proses jual beli masih di lakukan di atas air dan terkadang masih memakai sistem barter.
Teks dan Foto Bayu Amde Winata
Pukul 14.00 WITA saya tiba di Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan. Kota yang di kenal juga dengan nama julukan kota Seribu Sungai. Namun, jarak Lok Baintan masih sekitar kurang lebih satu jam dari kota Banjarmasin. Padahal waktu terbaik mengunjungi pasar terapung Lok Baintan adalah pagi hari sekitar pukul 06.00 � 09.00 WITA sehingga perjalanan baru akan dimulai esok harinya. Jadi kita masih memiliki waktu untuk mengelilingi kota Banjarmasin sambil mencicipi kuliner khas seperti, Soto Banjar, Nasi kuning, Haruan Bakar, dll..
Pagi-pagi sekali saya bergegas menuju pelabuhan jukung (sampan bermesin) di depan masjid Raya. Disana sudah menunggu pak Madi sang juru mudi jukung yang saya kontak sehari sebelumnya. Sebenarnya kita bisa berangkat agak siangan, namun kata sang juru mudi �sayang jika abang melewatkan aktivitas kehidupan masyarakat yang tinggal di pesisir sungai yang akan kita lewati nanti� dan ternyata benar saja, saya seakan di hipnotis dengan lansekap kehidupan masyarakat di pesisir sungai saat di pagi hari selama dalam perjalanan menuju Lok Baintan. Dimulai dari rombongan beberapa penduduk desa yang bergegas menjalankan ibadah solat subuh, anak-anak kecil yang mandi dan berlompatan di pinggir sungai, lalu satu persatu terlihat ibu-ibu mendayung perahunya dengan membawa hasil bumi untuk di jual di pasar terapung Lok Baintan.
setelah sekitar satu jam perjalanan tibalah kita di pasar terapung Lok Baintan yang merupakan salah satu dari pasar tradisional atas air Asia tenggara yang masih ada selain di kuin muara sungai Barito, Vietnam dan Thailand. Pasar Lok Baintan ini, menjual hasil hasil bumi. Beras, sayur mayur, jajanan pasar, dan buah buahan. Pak Madi, mengatakan bahwa Januari dan Februari merupakan musim durian. Sehingga di bulan itu mayoritas masyarakat menjual durian dengan harga yang sangat terjangkau tentunya.
Sejauh mata memandang hiru pikuk pembeli dan pedagang di atas perahu terhampar luas yang di dominasi kaum hawa. Menurut pak Madi sang juru jukung, bahwa ada semacam aturan yang tidak tertulis dimasyarakat pesisir Martapura ini, dimana laki-laki bertugas untuk bertani dan menangkap ikan sedangkan para perempuan yang menjajakannya. Itu sebabnya mengapa mayoritas pedagang tradisional di pasar terapung Lok Baintan adalah kaum hawa.
Menyusuri setiap sudut dan sesekali berinteraksi dengan para pedagang dan menikmati sensasi sarapan di atas perahu layak anda coba! Atau anda bisa membeli hasil bumi yang dijamin masih fresh! Saya sempat membeli jeruk Kalimantan yang terkenal manis itu. Cukup terjangkau, sekitar Rp10.000 untuk lima buah jeruk yang ukuranya agak jumbo dibanding jeruk dari daerah lain.
Mungkin karena hasil bumi yang terbilang fresh dan murah sehingga banyak pembeli dari kota Banjarmasin yang membeli disini untuk di jual kembali saat tiba di pasar kota.
Menurut pak Mahdi di pasar terapung Lok Baintan ini terdapat sekitar 300 jukung atau perahu yang setiap hari silih berganti menjajakan dagangan mereka, dan puncaknya akan jauh lebih pada hari Sabtu dan Minggu. Jika barang dagangan masih banyak maka para wanitaperkasa ini akan mendayung perahu mereka menuju kota untuk kembali menjajajkanya
Tak terasa sudah pukul 08.00 WITA dan pelan terlihat perahu-perahu yang tadi nya memadati sungai mulai berpisah satu persatu. Ada yang ke hulu dan ada juga yang ke hilir. Saya pun kembali menuju Banjarmasin bersama pak Madi yang ramah dan selalu sabar menjawab secara detail setiap pertanyaan yang di ajukan.