Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Nasional

Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 17th February 2011
illuminatus's Avatar
illuminatus illuminatus is offline
Member Aktif
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 101
Rep Power: 0
illuminatus is Ceriwis Prophetilluminatus is Ceriwis Prophetilluminatus is Ceriwis Prophetilluminatus is Ceriwis Prophetilluminatus is Ceriwis Prophetilluminatus is Ceriwis Prophetilluminatus is Ceriwis Prophetilluminatus is Ceriwis Prophetilluminatus is Ceriwis Prophetilluminatus is Ceriwis Prophetilluminatus is Ceriwis Prophet
Default Demokrasi Mesir, dari Toilet ke Twitter dan Facebook


TEMPO/Aditia Noviansyah


TEMPO Interaktif, Jakarta- Demokrasi pada masa kekuasaan Hosni Mubarak tidak mendapat tempat. Masyarakat Mesir tidak ada yang berani menyampaikan perbedaan pendapat. "Satu-satunya tempat paling demokratis adalah toilet umum," kata Qaris Tadjudin, wartawan Tempo yang meliput di Mesir, dalam diskusi 'Revolusi Media Sosial' di @america, Pacific Place, Jakarta, Rabu (16/2).

Selama Mubarak berkuasa, kata Qaris, masyarakat tidak ada yang berani menyatakan pendapatnya. Mereka yang tidak mendukung pemerintah, lebih memilih diam dari pada bersuara. Namun, situasi berubah ketika mulai ada media sosial twitter dan Facebook. Terutama menjelang gerakan demonstrasi besar-besaran berlangsung.

Diskusi mulai dilakukan di jejaring sosial, termasuk diskusi untuk membuat gerakan tanggal 25 Januari lalu, yang menjadi awal gerakan turun ke jalan menyerukan agar Mubarak turun. Di laman jejaring sosial, mereka tak lagi merasa takut menyuarakan pendapat, termasuk menyusun gerakan.

"Tidak ada pertemuan. Semua diputuskan di Facebook," ungkap Qaris, yang pernah menjadi mahasiswa di Universitas Al-Azhar, Mesir. Gerakan itu tidak ada yang mengorganisir, tidak ada pemimpinnya. Diskusi di jejaring sosial itu dipersatukan oleh hastag (#).

Dalam kesempatan yang sama, pengamat media sosial Enda Nasution, menambahkan, gerakan di Mesir berawal dari diskusi di Facebook mengenai kematian Khaled Mohamed Saeed. Halaman itu dibuat oleh seorang karyawan Google, Wael Ghonim. "Akun itu menjadi embrio gerakan," katanya.

Aqida Swamurti



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:54 AM.


no new posts