Dua Perempuan melakukan aksi jahit mulut dan dua lainnya mogok makan sejak akhir pekan lalu. Hingga kini, mereka belum mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Padahal kondisi mereka sangat lemah, tidak kuat lagi untuk bergerak.
Mereka mengaku, hingga kini belum dapat tanggapan dari Pemprov DKI Jakarta maupun pihak pengembang. "Belum dapat tanggapan dari Pemerintah dan orang dalam (pengembang, red)," ujar Basuki (46) warga yang terkena gusuran.
Hingga kini, ditemani oleh LSM Bendera, mereka mendirikan posko tepat di depan Green Pramuka Residences. Selain 2 tenda yang didirikan, mereka juga membentang spanduk. Spanduk putih bertuliskan 'Tanah dan Tempat ini Disegel Warga Korban Penggusuran karena Bermasalah'.
Spanduk ini dipasang tepat di depan pintu masuk Green Pramuka yang sedang dibangun. Spanduk dengan ukuran yang sama, juga dibentangkan tepat di depan jalan Ahmad Yani atau di tenda yang mereka dirikan.
Spanduk tersebut bertuliskan 'Jangan Korbankan Rakyat atas Nama Pembangunan! Kami tuntut hak kami yang dirampas'. Selain itu, mereka juga menyediakan sebuah keranda mayat bertuliskan 'Aksi jahit mulut sampai mati'.
Sementara itu, di area Green Pramuka, masih dijaga oleh sejumlah aparat kepolisian. Selain itu, tampak juga beberapa personil Satpol PP.
__________________
Nothing is True, Everything is Permitted