FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Pada akhir abad ke-19, Inggris, dihebohkan dengan kasus pembunuhan berantai yg menimpa beberapa wanita tuna susila di daerah-daerah kumuh di London, Inggris. Kasus itu menjadi begitu terkenal karena metode pembunuhannya yg amat rapi & profesional, serta belum diketahuinya jati diri pelaku sebenarnya. Publik & polisi Inggris pun menjuluki pelakunya dengan sebutan 'Jack the Ripper'. Kasus Jack the Ripper sempat menguap begitu saja setelah kasus-kasus pembunuhan serupa tidak pernah muncul lagi. Akan tetapi, hampir seabad kemudian, tak seorang pun menyangka bahwa dia akan "kembali"
Antara tahun 1964-1965, publik London geger ketika 6 orang wanita - semuanya merupakan tuna susila - ditemukan meninggal dengan cara dibunuh. Persis seperti Jack the Ripper yg korban-korbannya juga merupakan tuna susila. Bedanya, jika korban-korban Jack the Ripper meninggal dengan bekas-bekas sayatan yg rapi, korban-korban 'Jack the Ripper baru' ini meninggal karena tenggelam atau dicekik. Publik Inggris pun menjuluki pelakunya dengan julukan 'Jack the Stripper' dan 'the Nude Murders' karena kemiripan modus operandinya dengan Jack the Ripper & hampir semua korbannya meninggal dengan kondisi telanjang bulat, kecuali stokingnya. Hal unik lain dari pembunuhan itu adalah, beberapa gigi palsu korbannya hilang & jejak cat semprot ditemukan di beberapa tubuh korban Mulainya Korban Berjatuhan Semua dimulai ketika pada tanggal 2 Februari 1964, seorang nahkoda di Sungai Thames secara tidak sengaja menemukan mayat wanita terapung dengan kondisi hampir telanjang dengan stoking compang-camping. Polisi sempat menghentikan kasus ini karena berpikir bahwa korban meninggal karena bunuh diri, namun 2 bulan kemudian kembali ditemukan mayat wanita mengapung tidak jauh dari lokasi mayat pertama. Kasus ini mulai menjurus ke dugaan pembunuhan ketika pada akhir April 1964, korban wanita ketiga - kali ini ditemukan di dalam tong sampah di daerah Brentwood - meninggal dengan kondisi kehilangan 4 gigi depannya, kemungkinan besar akibat perilaku kekerasan Kasus kematian beruntun para tuna susila tidak berhenti sampai di situ. Bulan Juli 1964, kembali ditemukan mayat wanita tuna susila yg belakangan diketahui sudah menghilang selama beberapa bulan. Polisi menduga korban meninggal karena dicekik & beberapa gigi palsunya hilang. Bulan November 1964 & Februari 1965, kembali ditemukan 2 korban tuna susila meninggal dengan cara yg sama. Khusus untuk korban terakhir, menurut polisi korban sebelumnya disimpan beku sehingga kemungkinan besar ia sudah lama dibunuh sebelumnya Berbagai macam spekulasi seputar sepak terjang & identitas asli Jack the Stripper pun muncul ke permukaan. Spekulasi populer seputar hilangnya gigi palsu para korban adalah, para korban dipaksa melakukan oral seks sehingga gigi palsunya pun tercabut. Hal ini ditegaskan oleh Inspektur John Du Rose, salah satu anggota polisi yg menyelidiki kasus pembunuhan itu. Polisi juga sempat mencoba mencari keterkaitan dengan kasus-kasus pembunuhan lainnya yg terjadi beberapa tahun sebelumnya. Salah satunya adalah kasus di mana seorang wanita tuna susila ditemukan meninggal terapung di Sungai Thames pada tahun 1959 - 5 tahun sebelum kasus pertama Jack the Stripper muncul - dengan hanya mengenakan rok. Kasus lainnya adalah pada tahun 1963, tulang-belulang mayat wanita ditemukan di dalam tong sampah. Polisi belum menemukan keterkaitan antara 2 kasus itu dengan kasus-kasus pembunuhan Jack the Stripper Ada indikasi yg mengatakan bahwa kasus Jack the Stripper ada hubungannya dengan industri prostitusi & pornografi bawah tanah. Menurut argumen polisi, para korban bekerja di perusahaan pornografi yg sama & mereka saling mengenal satu sama lain. Pelakunya sendiri - menurut polisi - kemungkinan sudah mengenal baik para korban & menjadi penghubung di antara mereka. Dan motivasi utama pembunuhan ini kemungkinan besar menjadi menjurus kepada masalah materi atau relasi antar "pegawai". Dengan berbagai argumen & bukti yg mereka punya itulah,polisi menempatkan beberapa nama dalam daftar tersangka Daftar Calon Tersangka Calon tersangka yg sempat muncul ke permukaan adalah seorang mantan petinju Freddie Mills, yg bunuh diri usai pada tahun 1965 diskorsing dari tinju & mengalami pukulan finansial. Namun, tidak dijelaskan secara rinci hubungan Mills dengan kasus Jack the Stripper. Kasus ini juga sempat dihubung-hubungkan dengan skandal 'Profumo affair' yg melibatkan seorang menteri pertahanan Inggris dengan seorang wanita penghibur Polisi juga sempat menahan calon tersangka lainnya, Kenneth Archibald, setelah ia mengaku bahwa ia bertanggung jawab atas meninggalnya Irene Lockwood, yg juga merupakan korban kedua Jack the Stripper. Akan tetapi,sang pelaku belakangan kembali menarik pengakuannya. Ia mengaku sempat membuat pengakuan soal membunuh karena saat itu merasa begitu depresi & stress. Walaupun sempat ditahan sementara, ia akhirnya dibebaskan karena terbukti tidak ada kaitannya dengan kasus-kasus pembunuhan Jack the Stripper Spekulasi lain yg dianggap sebagai spekulasi terkuat adalah pendapat dari memoar Inspektur John Du Rose. Dalam memoarnya, ia mengatakan bahwa Jack the Stripper adalah seorang satpam yg bekerja di Heron Trading Estate, tempat di mana korban terakhir ditemukan. Spekulasi ini muncul karena sebagai penjaga tempat itu, ia punya akses untuk menyembunyikan korban serta mendapatkan cat semprot & toko tempat ia bekerja menyediakannya. Satpam itu sendiri ditemukan meninggal bunuh diri - tidak lama usai korban terakhir ditemukan - dengan meninggalkan secarik kertas bertuliskan "I cannot go on". Spekulasi yg muncul mengatakan, ia frustrasi karena dituduh melakukan pembunuhan, sementara spekulasi lainnya berkata ia melakukan itu karena memang melakukan pembunuhan & merasa tidak tahu harus berbuat apa lagi Walaupun ada banyak nama calon tersangka & spekulasi yg beredar, polisi belum bisa menetapkan satu nama sebagai Jack the Stripper. Apalagi, kasus ini sudah begitu lama terjadi sehingga sempat di-nonaktifkan untuk beberapa waktu. Karena belum ada nama tersangka yg pasti, polisi juga belum bisa menentukan motivasi utama pelaku. Sejauh ini, polisi berpikir bahwa pelaku bisa saja terinspirasi oleh gaya membunuh Jack the Ripper. Akan tetapi, polisi tidak pernah berpikir bahwa pelakunya adalah orang yg sama karena rentang waktu kejadian yg mencapai hampir satu abad. Satu hal yg pasti, seperti kasus Jack the Ripper yg tiba-tiba berhenti membunuh, usai kasus terakhir yg diketahui pada awal tahun 1965, kasus-kasus serupa yg melibatkan tuna susila tidak pernah terjadi lagi |
#2
|
|||
|
|||
![]()
stripper = penari stripstease????
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
wahahahahha,, ngga tahu juga, ndan..
saya cuman copas aja.. ![]() |
#4
|
|||
|
|||
![]()
wah jangan2 ts nya gag baca dulu nii trid yang dia bikin sendiri.....
|
#5
|
||||
|
||||
![]() Quote:
![]() |
![]() |
|
|