Ayu Fitriana - detikNews
Jakarta - Pencabulan di atas Bus TransJakarta yang menimpa Foni (31) harus menjadi pelajaran bagi para penumpang perempuan. Penumpang perempuan disarankan tidak tumplek di tengah bus karena merupakan area empuk para pencabul.
Pihak TransJakarta mengaku sebenarnya pihaknya sudah mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
"Setiap proses menaikkan penumpang, petugas TransJakarta sudah mengatur sedemikian rupa jumlah penumpang agar tidak terlalu sesak di dalam bus," kata Asisten Manajer Pengendalian BLU TransJakarta, Bano Yogaswara, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (6/6/2010).
Hanya saja, menurut Bono, para pria jahil pintar mencari celah di tengah-tengah gerombolan penumpang. Terlebih para penumpang perempuan sering kali menumpuk di tengah-tengah. Hal ini sangat menguntungkan bagi pelaku pencabulan.
"Kita sudah bilang supaya tidak bergerombol di tengah. Itu rawan sekali, mereka bisa mudah beraksi dalam kondisi sempit," tambahnya.
Untuk menghindari hal itu, Bono mengimbau agar penumpang perempuan menjaga dirinya dengan menempati ruang-ruang kosong di depan atau belakang bus.
"Satu lagi, jangan takut untuk melaporkan pada petugas kita kalau ada hal-hal yang mencurigakan. Dan seharusnya tidak perlu malu lapor polisi," kata dia.
Foni sendiri enggan membuat laporan polisi atas kasusnya, meskipun dia sempat mampir ke Polres Jakarta Selatan. Akibatnya, Anton, yang diduga mencabulinya, hanya membuat pernyataan tidak akan mengulang perbuatannya lagi.