Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan Pemerintah Indonesia siap untuk menengahi konflik di Timur Tengah, terutama terlibat aktif untuk kemerdekaan Palestina.
"Indonesia siap terlibat aktif untuk kemerdekaan Palestina. Jika perundingan berjalan konklusif, dan diperlukan pemeliharaan situasi, Indonesia siap di bawah bendera PBB," kata Presiden.
Hal tersebut diungkapkannya saat menggelar konferensi pers pernyataan sikap pemerintah Indonesia terhadap serangan Israel kepada para relawan kemanusiaan, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/6/2010).
Peran yang ingin dilakukan Indonesia, lanjut Presiden, sama seperti yang pernah terjadi saat menengahi konflik di Lebanon. Presiden mengatakan, Pemerintah Indonesia berpendapat perdamaian dan keamanan dunia sangat dipengaurhi keamanan di Timur Tengah, terutama di Palestina.
Indonesia menyerukan para pemimpin negara-negara di dunia, termasuk Sekretaris Jenderal PBB, agar serius menangani persoalan di Palestina. "Termasuk aksi militer Israel yang ditujukan kepada tugas kemanusiaan," tegasnya.
Mengenai serangan Israel ke misi kemanusiaan, seperti diketahui, terjadi pada Sabtu 29 Mei lalu terhadap rombongan Freedom Flotilla yang berkonvoi menuju Gaza. Tentara Israel yang menggunakan helikopter menyerang kapal utama, Mavi Marmara, untuk menghentikan laju kapal yang menuju Gaza.
Dalam insiden ini, dikabarkan 10 orang tewas dan 30 orang luka-luka. Namun jumlah korban tersebut masih simpang-siur. Konvoi kemudian digiring oleh tentara Israel ke Tel Aviv, yang kemudian menyandera ratusan relawan yang berada di kapal. (okz)
SUMBER TO