|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Quote:
VIVAnews - Tindakan Israel menyerang dan menahan penumpang kapal Mavi Marmara yang membawa misi kemanusiaan mengundang kutukan dari sejumlah negara dan organisasi internasional. Namun aksi 31 Mei 2010 yang menewaskan 19 orang itu tidak cukup membuat Amerika Serikat mengutuk tindakan Israel.
Selasa, 1 Juni 2010, pemerintahan Barack Obama tidak mengeluarkan pernyataan yang bernada kecaman kepada sekutunya di Timur Tengah itu. Kepada Perdana Menteri Turki, melalui telepon Presiden Obama mengungkapkan "duka mendalam" atas para korban yang tewas dan terluka. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menyatakan mendukung pernyataan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa yang mengutuk "aksi" yang membuat belasan orang tewas itu. Namun secara resmi, Amerika tidak mengeluarkan pernyataan, siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian berdarah di perairan Gaza, Palestina itu. Bahkan Alejandro Wolff, deputi Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, menyatakan bahwa ada sejumlah aktivis di atas kapal yang memprovokasi Israel membalas keras. Sementara Gedung Putih menyatakan, seperti dilansir the Associated Press, "sedang konsultasi intens dengan Israel untuk menolong membebaskan para penumpang, baik yang meninggal atau terluka, dan kapal-kapal yang ditahan itu sendiri." "Presiden Obama menyatakan pentingnya menemukan cara yang lebih baik menyediakan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza tanpa merendahkan keamanan Israel," kata pernyataan resmi Gedung Putih. "Beliau menegaskan pentingnya perjanjian perdamaian komprehensif dengan mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berlanjut sebagai cara untuk mengatasi situasi keseluruhan dan Amerika Serikat melanjutkan komitmen untuk meraih tujuan itu bekerja sama erat dengan Turki, Israel dan pihak lain demi Timur Tengah yang lebih stabil dan aman." Sebelumnya, PBB telah mendesak investigasi yang kredibel atas kejadian Senin itu. Amerika Serikat setuju dengan rencana itu. (hs) ------------------------------------------------- wah..wah... kok bisa gitu ya... padahal itu kejadian yang sangat menyedihakn.. aksi bantuan untuk menolong yang kesusahan..malah di tembaki.. bener-bener keterlaluan... |
#2
|
||||
|
||||
![]()
mana mau tuh Negara ikut2n ngutuk.
sekarang yg penting mah tindakan, kutuk mengutuk gak ampuh ![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
silahkan dilanjut di Berita Luar Negeri
![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]()
Lah itu kan sekutunya ndan,masa di kutuk sih ga mungkin lah
![]() ![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
yaiyalah, lawong pensupplynya zionis yahud a..ka pejabat tinggi diamrik
![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]()
kan dia temannya mana mau ikut ngutuk
![]() |
#7
|
||||
|
||||
![]()
Quote:
sumber : vivanews
------------------------------------------------- wah..wah... kok bisa gitu ya... padahal itu kejadian yang sangat menyedihakn.. aksi bantuan untuk menolong yang kesusahan..malah di tembaki.. bener-bener keterlaluan... ya gak bakal lah bro orang AMERIKA ITU KONCONYA |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|