FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
sebelumnya maap kalo ripos..
![]() TEMPO Interaktif, Makassar -SEJUMLAH pasangan lelaki dan perempuan berdansa mengikuti lagu romantis Xiao Wei Wo Ai Niatau Gadis Pujaan, yang dilantunkan seorang penyanyi lokal di pub Jalan Diponegoro kawasan pecinan, Makassar. Sorot lampu pub dan empat lampion merah menghiasi gemerlap ruangan remang itu sekitar pukul 00.30, Jumat (28/5). Beberapa pengunjung lain mendengarkan lagu yang dipopulerkan kelompok Huang Pin Yuan itu sambil mengangguk-anggukan kepala di tempat duduknya. Mereka berbincang dengan perempuan pendampingnya sambil menikmati kacang dan minuman. Seorang "mami" akan menawarkan pendamping kepada mereka yang datang ke pub tanpa teman. Kala itu, sebagian besar warga keturunan Tionghoa terlelap. Masjid serta Klenteng Istana Naga Saksi Xian MA di kawasan ini sudah tertutup rapat. Bangunan-bangunan tua di tengah kawasan sudah tampak gelap. Sejumlah mobil masih lalu-lalang di lorong-lorong Pecinan. Sudut-sudut dan tepian kota wisata sejarah ini hidup oleh hiburan malam. Pub, kafe, serta tempat karaoke dan bola sodok di sepanjang Jalan Nusantara dan sejumlah sudut lain bertahan sampai larut. Mereka yang ingin bersantai setelah penat oleh kesibukan pekerjaan bisa mendengarkan musik dangdut, lagu mandarin, atau sekadar minum bersama kolega. Pedagang asongan, mi, atau Chinese food di tepi jalan dan lorong siap melayani pembeli. Seperti di sudut Jalan Lembeh, seorang pedagang asongan yang mengaku bernama Bahlan justru baru membuka lapaknya sekitar pukul 23.00 Wita. Bukan hanya minuman ringan, tapi ia juga menawarkan layanan lain. "Kalau mau ditemani, saya bisa menghubungi seseorang," kata pria yang juga tukang becak ini. Malam hari di kawasan pecinan sangat jauh berbeda dengan siang hari, yang padat oleh aktivitas perdagangan. Lorong-lorong yang sempit membuat jalanan di kota tua ini sulit dilalui, kecuali di jalan-jalan utamanya. Walaupun kawasan pecinan, kekhasan pecinan mulai pudar. Bangunan-bangunan modern dibangun. Hanya sebagian yang bertahan. Kota tua yang dihuni sejak 300 tahun lalu di Makassar itu tergerus oleh bangunan-bangunan pertokoan modern. Toko, bangunan, toko buah, dan hotel tumbuh subur. Rumah-rumah tertutup oleh jeruji pengaman. Ini salah satu dampak aksi kerusuhan rasis terhadap warga Tionghoa pada 1998. Ornamen Tionghoa bertahan di dua klenteng, yakni Klenteng Chu Su Kong di Jalan Lombok Nomor 32 dan Klenteng Ibu Agung Bahari alis Thian Hoo Kiang atau Istana Ratu Langit di Jalan Sulawesi. Dua klenteng lain, yakni Istana Naga Saksi Xian Ma dan Kwang Kong, sudah ikut tergerus. Gaya atap bangunan rumah berubah menjadi beton atau atap yang umum di Makassar. Hanya gerbang masuk yang jelas menjadi petunjuk bahwa kawasan itu wilayah "China Town". Makin lunturnya budaya dan kekhasan Pecinan membuat Pemerintah Kota Makassar bersama tokoh Tionghoa, Yonggris Lao, berencana memeriahkan malam di wilayah ini. Ide kawasan China Town sebagai obyek wisata terinspirasi oleh kawasan di Malaka. China Town di Malaysia menjadi obyek wisata yang memberikan nilai ekonomi warga. Jika Makassar merealisasi, pedagang di kawasan tersebut akan efektif. "Juga akan dibuka semacam pasar malam dua kali sepekan, yakni Sabtu dan Minggu," kata Yoggris. Yonggris dan pemerintah kota merancang pasar malam dengan menampilkan pernak-pernik tradisional Cina dan sajian kuliner Chinese food. Pecinan diharapkan kembali bergairah, baik malam maupun siang hari. "Kami akan menghidupkan kota tertua tersebut," kata Kepala Dinas Pariwisata Rusmayani Madjid. Momentum Kebangkitan Pecinan KLENTENG sebagai bukti sejarah dan seni bangunan merupakan ciri khas pecinan. Namun bukti budaya masyarakat Tionghoa bisa dilihat dari hari raya mereka. Kekhasan ini makin mencolok pada hari-hari itu. Inilah momentum kebangkitan budaya pecinan. Tahun Baru Imlek Imlek terjadi setiap tanggal 15 bulan pertama penanggalan Tionghoa atau Februari tahun Masehi. Masyarakat Tionghoa bisa melakukan sembahyang menjelang tahun baru di depan meja abu bagi keluarga yang memelihara abu. Sembahyang pada hari Dji Kao-kao ini ditujukan bagi arwah leluhur. Cap Go Meh Cap Go Meh biasanya berlangsung pada malam tanggal 15. Pada tanggal 15 pagi, warga Tionghoa merayakan pesta Goan Siao. Pada perayaan Cap Go Meh tidak ada upacara khusus. Hanya, beberapa keluarga mengatur meja sembahyang di halaman muka rumahnya. Mereka melakukan sembahyang Sam Kai, yakni kepada langit, bumi, dan manusia. Ceng Beng atau Ceng Ming Hari Ceng Beng biasanya tepat pada 5 atau 6 April. Pada hari ini, keluarga masyarakat Tionghoa berziarah ke makam leluhur dengan membawa batang dupa, lilin, kertas sembahyang, dan sedikit sesaji. Sebelum upacara, mereka membersihkan kuburan leluhur. Phe Cun atau Toan Yang Pesta diadakan pada bulan kelima Imlek dengan menggunakan perahu-perahu naga diiringi ritme alat musik. Perahu dihias, kemudian mengangkut hidangan. Pesta ini merupakan salah satu pesta dalam masyarakat Tionghoa. Warga Tionghoa memperingati seorang negarawan, Kut Goan. Dia merupakan tokoh pendamai, penyair kenamaan, dan seorang filsuf. Kut Goan juga seorang menteri dan tokoh legendaris Tionghoa yang mati bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri di Sungai Mi Lo, Hunan. Alasannya, ia tidak tega melihat negaranya hancur diserang negara lain. Cioko Sembahyang rebutan yang merupakan upacara pada bulan ketujuh dalam penanggalan Tionghoa. Sembahyang dimaksudkan untuk memberikan makan banyak roh yang tidak sempat atau tidak lagi disembahyangi keluarganya. Bulan Purnama Upacara pada tanggal 15 kedelapan penanggalan Tionghoa tak begitu dikenal. Tapi kue penyertanya justru sangat akrab, yakni kue bulan atau tian ciu pia. PURWANTO | IRWAN | BERBAGAI SUMBER gak nolaq ![]() ![]() |
#2
|
||||
|
||||
![]()
terima kasih ndan atas share'a....
![]() cek keranjang ya? |
#3
|
||||
|
||||
![]() Tengkyuh Ndan.. dah nambahin berat keranjang ane ![]() :m177: tambah semangat ane bikin Threadnya.. ![]() |
#4
|
|||
|
|||
![]()
Nais inpo ndan.
|
#5
|
||||
|
||||
![]()
asik juga tuh klo jalan jalan kesono . .
makasih ndan udah kasih infonya . . |
![]() |
|
|