hari ini, segudang peristiwa terjadi..
Pukul 3 sore, hujan turun dengan sangat deras disertai angin yg super kencang. Membuat sebagian kecil atap seng rumahku beterbangan. Aku yg sedang sakit, dan hendak tidur, terlonjak ketakutan, keluar kamar, dan berusaha berlindung. air hujan masuk ke dalam.. Aku dan keluargaku bingung harus gimana. Aku berdoa, "Ya Allah.. Kalau ini bukan saatku menghadapMu.. Kirimkan kemudahan untuk mengatasi ini semua.." Gak lama.. Hujan dan angin mereda. Hanya gemuruh petir yang terdengar menggelegar. Kami segera membersihkan rumah.
Menjelang Maghrib, aku sendirian di rumah. Adikku main di warnet. Mama dan Papa pergi dengan tamu mereka. Gak tau ke mana. Sampai sekarang belum pulang. Trus, aku dengar penjual sate langgananku datang. Aku beli.. Langit masih merah khas Maghrib. Iseng aku memperhatikan gumpalan awan putih yang anehnya hanya ada di atas rumahku. Aku perhatiin, awan ini berbentuk wajah seorang tua, yang sedang berpangku tangan. Aku segera ambil hp, dan memotretnya.
Feeling gak enak banget. Penjual sate pergi, aku kembali sendirian.
Pas lagi enak nikmatin sate, tiba-tiba listrik mati. Semua sumber cahaya mati. Kecuali lampu hp, dengan baterai seadanya.. Aku tuh aslinya bukan penakut. Hanya aja, aku gak suka gelap yang gulita. Gak bisa liat apa-apa. Aku gusar. Aku mencoba untuk tenang. Tapi, tiba-tiba.. terasa ada tangan nempel di pundakku. Aku kram gak bisa gerakkan kaki. Trus aku lihat ada orang duduk di sofa ruang tamu. Sosoknya perempuan dengan rambut panjang terurai menutupi wajah. Aku bisa liat, karena ada sinar lampu mobil yang lewat depan rumah. Aku gak tahan lagi. Mau lari gak bisa. Kaki gak ngangkat. Aku langsung telpon tetanggaku, yang tinggal gak jauh dari rumah. Aku ketakutan. Dan, teganya, dia malah makin nakut-nakutin. Aku nangis gak karuan, kayak abis dipecutin. Jantungku berpacu kencang. Tangan itu makin erat mencengkram. Perempuan itu juga masih ada. Aku nangis sekencang-kencangnya. Aku teriak minta tolong. Semakin kencang, karena tuh perempuan ngedeketin aku..!! Aku merem. Pas terasa hawa dingin di depan wajahku.. Aku teriak.. "allahuakbar". Tiba-tiba, "mbak..!" tetanggaku datang bawa senter. Seketika semua ganjalan hilang. Pas aku mau ikut ke rumahnya, listrik kembali nyala.. Alhamdulillah..