
21st January 2011
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Nov 2010
Posts: 151
Rep Power: 0
|
|
Satgas Bakal Kawal Ketat Inpres
Mas Achmad Santosa menjadi saksi dalam persidangan Gayus HP Tambunan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (11/10). ANTARA/Yudhi Mahatma
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasca putusan hakim terhadap terdakwa kasus mafia pajak, Gayus Tambunan, satuan tugas anti mafia hukum menyatakan akan mengawal ketat pelaksanaan instruksi presiden. Itu berarti Satgas akan berperan sebagai tim yang juga membantu wakil presiden melakukan pengawasan terhadap jalannya 12 instruksi yang telah dikeluarkan presiden dalam penanganan mafia peradilan dan pajak.
"Kami akan kawal dengan ketat inpres," ujar salah seorang anggota satuan tugas anti mafia hukum, Mas Ahmad Santosa kepada TEMPO melalui pesan pendek, Kamis (20/1).
Menurut Ota, begitu ia akrab disapa, satgas juga akan memastikan bahwa tiga jenis mafia yang terkait dengan Gayus Tambunan akan terbongkar. Dan kasusnya bisa diseret ke meja hijau. Ketiga jenis mafia itu adalah, mafia peradilan, mafia pajak yang memeriksa dan memproses secara hukum wajib pajak, dan mafia terkait dengan keluarnya Gayus dari tahanan.
"Kami pastikan semua yang terkait kasus Gayus Tambunan akan bisa dibongkar," ujarnya.
Khusus soal Mafia pajak, kata Ota, satgas bersama instansi penegak hukum akan memastikan agar semua kasus pajak yang terkait dengan Gayus bisa diproses. Tanpa terkecuali. Termasuk, seluruh wajib pajak dari 152 wajib pajak yang pernah ditangani Gayus Tambunan.
Sementara itu, Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan menilai bahwa satuan tugas antiu mafia hukum lebi memprioritaskan agenda politiknya. Bukan memerangi mafia hukum dan pajak sesuai nama dan tugasnya. "Maka sudah cukup alasan untuk membubarkan satgas,' ujarnya.
Bukti bahwa Satgas PMH lebih memrioritaskan agenda politiknya, kata Bambang, terungkap dari pengakuan dan keluh kesah Gayus usai vonis. Bagi Golkar, semua pengakuan Gayus itu menjadi pembenaran atas tudingan kami selama ini. Bahwa Satgas merekayasa kasus Gayus sedemikian rupa agar layak sebagai moncong senjata untuk membidik Ketua Umum Partai Golkar.
"Kehadiran Satgas justru mengganggu kehidupan koalisi permanen," ujarnya.
|
|