Kompas.com - Ginjal yang berasal dari pendonor yang masih hidup dinyatakan aman jika dikirimkan ke kota lain, bahkan ke negara lain. Tingkat keamanannya diklaim seaman jika organ itu diberikan dari pendonor yang berada dalam satu rumah sakit.
Pencangkokan ginjal merupakan pilihan terbaik bagi mereka yang menderita gagal ginjal stadium akhir. Pencangkokan ginjal yang berasal dari donor hidup merupakan produser aman. Sayangnya karena orang yang memerlukan pencangkokan lebih banyak daripada jumlah pendonor, seringkali pasien harus menunggu cukup lama sampai mendapat organ yang dicari.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti mengikuti proses penyediaan 56 organ ginjal dari pendonor hidup yang berasal dari 30 pusat transplantasi di seluruh Amerika Serikat dan Kanada. Seluruh organ yang akan dicangkokkan itu ternyata bisa bertahan dan dengan cepat menghasilkan urin serta membersihkan kreatin dari tubuh penerima organ.
Organ ginjal dalam penelitian ini disimpan dalam es dan dikirimkan ke penerima cangkok yang rata-rata berjarak 792 mil (sekitar 1.274,6 km), dengan jarak terpendek kurang dari 1 mil dan terjauh 2.570 mil (sekitar 4.136 km).
Rata-rata ginjal tersebut menempuh perjalanan selama 7,6 jam di luar tubuh. Sebagai informasi, pencangkokan ginjal harus dilakukan dalam waktu 48 jam setelah ginjal diangkat dari donor. Sementara itu 87 persen gainjal dikirim melalui udara dan 13 persen menggunakan kendaraan bermotor.
"Tidak ada perbedaan pada fungsi ginjal dari organ yang sudah menempuh perjalanan dengan ginjal yang langsung dicangkokkan segera di dalam satu ruangan operasi yang sama," kata Dr.Dorry L.Segev, dokter bedah dari Johns Hopkins University School of Medicine yang melakukan studi ini.
Ia mengatakan hasil penelitian ini bisa mendukung upaya pemberian donor yang tidak selalu berasal dari keluarga donor. "Pengiriman organ kini menjadi hal yang penting setelah terbukti bahwa organ donor aman dikirimkan ke mana pun," katanya.
Sumber:
Kompas