|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Pentingnya umur manusia memang tidak diukur dari panjang pendeknya Ia hidup di belahan bumi ini, melainkan dari perbuatan apa yang bermanfaat buat dirinya dan buat orang lain. Dalam sebuah hadist � Manusia terbaik adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain�.
Berapa banyak orang yang umurnya baru diantara usia Dhuhur dan usia Ashar sudah mencatat prestasi besar dalam sejarah menurut bidang yang ditekuninya. Tetapi untuk mencapai kearifan, umur itu baru dimulai sesudah 40 tahun, seperti dalam ungkapan orang Inggris �Wisdom begins at forty�. Ada 5 tingkat skala umur manusia : Masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa,Masa kematangan, dan masa kearifan. Orang yang arif akan bersyukur dan menghargai waktu, sebab dengan demikian masa terakhir ini akan terasa sangat indah. Dalam ungkapan Barat � waktu adalah uang� salah seorang sahabat Nabi berkata �Waktu itu berharga� Artinya tidak terbatas hanya pada uang. Waktu dan umur tak dapat dinilai hanya dengan benda, betapapun besarnya, sebab memang bukan benda. Pengelompokan umur bila akan Kita hitung menurut skala waktu, akan seperti kebulatan waktu Sholat : Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya�. Usia subuh dari waktu lahir hingga umur 15 tahun, usia Dhuhur 15 hingga 30 tahun, usia Ashar 30 sampai 45 tahun, Usia Maghrib 45 hingga 60 tahun dan usia Isya� 60 tahun ke atas. Dalam sebuah ungkapan dikatakan, bahwa umur diatas 60 tahun meruapakan suatu rahmat. Kedudukan umur erat hubungannya dengan mental dan kejiwaan manusia. Umur subuh masih fitrah, murni, bersih seperti udara subuh. Tergantung pendidik atau orangtuanya yang akan menentukan corak dan warnanya. Umur Dhuhur, di daerah tropis waktu terik matahari yang panas membakar, perlu berhati-hati�. Umur Ashar di kala matahari mulai tergelincir, menandakan harus sudah siap dengan payung sebelum turun hujan dan sebelum gelap pelita yang akan menerangi jalan dalam mengarungi hidupnya. Untuk itu perlu kerja keras. Sebaiknya kehidupan pelita rohani sudah mantap. Kalau sampai maghrib, khawatir sudah mulai temaram, agak gelap, kekurangan penerangan orang dapat tersesat atau terperosok. Umur Maghrib benar-benar kita sudah menghadapi dunia yang menjadi tanggung jawab sepenuhnya. Umur Isya� tidak berarti kita harus pensiun dalam pengertian jasmani dan rohani, melainkan harus tetap dengan berbagai kegiatan dengan selalu bersikap arif dan bijak. Jadi tepat jugalah penghujung surat Insyirah ( ALam Nasyrah )(94) yang sering ditafsirkan, bahwa kendati kita sudah mencapai usia lanjut atau sudah pensiun, selesai dengan suatu pekerjaan, maka kerjakanlah yang lain dan tetapkan bekerja. Hikmnya lagi, membuat sehat rohani dan jasmani. Sekarang kita berada dalam kelompok umur yang mana�.??? |
#2
|
|||
|
|||
![]()
peraONE
![]() ![]() ![]() ![]() Last edited by huntSIP; 26th May 2010 at 04:20 PM. |
#3
|
||||
|
||||
![]()
Inilah yg namanya Junk :
1 . Salah menyebutkan istilah yg post pertama (seharusnya peraONE) 2 . Post gak ada hubungannya dengan Thread ![]() Last edited by huntSIP; 26th May 2010 at 04:21 PM. |
#4
|
||||
|
||||
![]()
Gue masih umur shubuh Ndan
Masih bersih dan polos :nyahaha: |
#5
|
|||
|
|||
![]() setuju banget sama komandan yg satu ini. ![]() |
#6
|
|||
|
|||
![]()
nyimak dulu
|
#7
|
|||
|
|||
![]() ![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]()
nice info
![]() |
#9
|
|||
|
|||
![]()
sepertinya skrng saya umur maghrib ndan..
harus bertanggung jawabb tentunya,.. |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|