FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Cerita Horor Kumpulan cerita-cerita mistis yang dibagikan sesama ceriwiser. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Seminggu sudah rumah megah ini kami tempati. Namun, entah mengapa aku merasakan ada getaran aneh yang sangat mendalam di hatiku sejak tinggal di rumah baru ini. Rumah baru yang kami tempati mempunyai lima kamar, tapi kami hanya memakainya tiga kamar tidur dan satu kamar untuk gudang. Jadi tinggal satu kamar yang memang sengaja tidak dipakai.
Rumah mewah ini kami kontrak dengan harga yang sangat murah. Sebelum mengadakan negosiasi, memang kami dan orang yang punya rumah sudah mengadakan perjanjian untuk tidak menggunakan salah satu kamar yang ada di rumah itu. Bahkan kamar itu tidak boleh dimasuki oleh siapapun. Kebetulan kamar itu adalah kamar utama. Kesepakatan pun berjalan lancar, kami mennyetujui perjanjian itu, karena kami berpikir untuk apa kamar banyak-banyak toh tidak akan dipakai semua. Sesuai keputusan pemilik rumah, yang mengharapkan kami pindah pada hari Sabtu kliwon dan tanpa membawa barang-barang sebagaimana kebiasaan orang pindah, karena kami diperbolehkan memakai barang-barang yang ada di rumah mewah itu, akhirnya kami pun menempati rumah yang memang sudah lama tidak ditempati tersebut. Setiap kamar memiliki AC dan kamar mandi, aku mendapat kamar bersebelahan dengan kamar utama dan hanya dibatasi jendela kaca yang besarnya dua kali badan dan kebetulan bisa dibuka dan ditutup. Karena kamar itu tidak ditempati disebabkan perjanjian, aku menyebutnya dengan nama "Kamar Perjanjian". Sebetulnya aku merasa penasaran dan bertanya-tanya dalam hati, mengapa kamar ini tidak bisa ditempati dan mengapa kamar ini tidak diperbolehkan untuk dibuka. Terus terang, kadang ada keinginan untuk melanggar perjanjian itu, tapi niat itu selalu aku urungkan. Suatu petang seusai pulang kuliah, saat aku mandi, tiba-tiba air di kran kamar mandiku mendadak mati. Aku sempat bingung sebab kalau aku pindah ke kamar mandi yang lain, rasanya tidak mungkin karena lokasi kamarku kebetulan ada dilantai atas dan tidak mungkin aku turun ke bawah dengan badan penuh busa sabun. Saat itulaj, entah mengapa mataku tiba-tiba menatap ke kamar sebelahku. Seolah tanpa kusadari langkah kakiku sudah menuju kekamar itu, kamar yang tak boleh dimasuku oleh siapapun. Namun, betapa terkejutnya aku saat berada di kamar itu, ternyata apa yang aku bayangkan selama ini bertolak belakang, sebab kamar yang semula aku kira seperti gudang dan mungkin kamar yang penuh dengan sarang laba-laba itu ternyata bukan seperti yang aku bayangkan. Kamar itu harum dan perabotannya serba luks. Aku mengira kalau si pemilik kamar ini berselera tinggi dan romantis. Tiba-tiba aku sadar dan mengingat kembali tujuan semulaku berada di kamar itu, yakni meneruskan mandiku. Aku langsung menuju kamar mandi yang berada di kamar itu. Saat aku mulai menyirami tubuhku yang tanpa ditutupi sehelai benangpun, anehnya aku merasa sepertinya ada yang menjilati sekujur tubuhku. Akupun tersentak dan cepat meraih handuk, dan segera pergi meninggalkan kamar itu. Pagi harinya, aku sengaja tidak menceritakan peristiwa aneh ini kepada siapapun, termasuk mama dan papa. Sepulang kuliah, aku langsung merebahkan badan di tempat tidur. Anehnya, dalam tidur aku bermimpi bertemu dengan seorang pria yang gagah dan tampan. Pria itu menggendong dan membawaku ke suatu tempat yang sangat romantis, di situ aku dipeluk dan diciumi. Saat aku merasakan kenikmatan tiba-tiba pria itu meninggalkanku. Aku terjaga dari mimpi. Namun betapa terkejutnya aku saat mataku terbuka, aku sudah berada di �kamar perjanjian� itu, dan anehnya lagi aku sedang berada di ranjang mewah yang alasnya sudah semrawut. Cepat-cepat aku beranjak meninggalkan kamar itu. Mulai saat itu perasaanku selalu terganggu, tapi aku bingung, dalam hati aku bertanya, "Apakah aku menyukai kejadian itu, dan apakah aku sudah mulai gila karena setiap saat aku mengharapkan kehadiran pria misterius yang selalu membuatku melambung tinggi itu?" Anehnya, sejak saat itu pula hatiku tidak lagi berselera dengan laki-laki lain dan sepertinya aku merasa sudah mempunyai kekasih, bahkan bukan hanya sekedar kekasih melainkan seorang suami yang setiap saat selalu memberikan kenikmatin birahi padaku. Gilakah aku�? *** Saat itu, hari sudah mendekati malam, saat itu aku baru saja pulang dari rumah teman, dan entah angin apa yang membuatku ingin mandi malam, sehingga aku nekad juga untuk mandi. Setelah aku mengelap tubuhku dengan handuk, aku langsung membungkus tubuhku dengan pakaian yang sangat transparan. Ketika bermaksud menyisir rambutku di depan meja rias, tiba-tiba aku merasakan seperti ada yang menciumi rambutku...setelah itu dia menciumi leherku...dan akhirnya dia meraba semua badanku secara perlahan-lahan. Aku terlena. Dia menggendong tubuhku, aku mencium bau parfum yang sudah tak asing lagi bagiku, dan ketika itu pula sepertinya aku sudah mengenal bau parfum yang sungguh sangat romatis itu. Aneh sekali semua kejadian itu. Dan aku baru terkejut saat melihat kalau diriku sekarang sudah terbaring di ranjang mewah yang ada di dalam �kamar perjanjian�, dengan suasana remang-remang. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bukankah tadi jelas sekali aku berada di dalam kamarku sendiri? Di tengah kebingungan, sekilas aku melihat ada seorang pria yang saat itu sedang menari, dan sepertinya dia sedang menarikan tarian pemujaan. Entah mengapa aku langsung menyadari akan bahaya yang bakal menimpa diriku, aku langsung menghidupkan lampu yang berada tepat di sebelahku. Tiba-tiba semua yang telah aku saksikan itu sirna, dan itu yang membuatku serasa tidak percaya akan apa yang telah aku lihat. Begitu sering kejadian aneh seperti ini menimpaku. Namun sejauh ini aku tetap tidak mau menceritakannya kepada siapapun. Aku begitu menikmati sentuhan pria misterius itu, sampai akhirnya aku sadar kalau semua yang aku lakukan itu adalah hal yang dilarang agama. Akhirnya, aku membuka hatiku untuk mencoba mencintai seseorang, dan kebetulan ada seorang pria yang memang sudah sejak dulu menyukaiku. Tapi tiba-tiba aku merasa kalau aku tidak patut untuk dicintai, karena aku merasa selama ini aku tidak pantas untuk dicintai, aku menyadari kalau tingkah lakuku selama ini akan sangat merugikan orang lain, karena aku bukan lagi seorang wanita yang suci. Ya, aku merasa aku ini hanyalah wanita yang kotor dan terlebih lagi aku adalah wanita peliharaan sesosok makhluk halus. Semua cacian dan makian pantas ditujukan untuk diriku. Dengan segala pertimbangan akhirnya aku memutuskan untuk tidak mencoba mencintai pria lain. Biarlah aku berbuat seperti ini, biarlah hari berjalan apa adanya, dan biarlah aku merasakan hari-hari indah walaupun penuh misteri. Mungkin, akhirnya aku akan memberikan diriku hanya kepada pria misterius itu. bTapi siapakah dia sesungguhnya? Jin, atau mungkin sosok arwah penasaran? *** Sampai tiba di suatu malam, persisnya Jum'at kliwon yang dipercaya sebagai waktu yang sangat angker, tapi aku berpendapat lain. Aku merasa kalau malam itu adalah malam yang aku tunggu-tunggu, karena bagiku ini adalah malam istimewa dimana aku akan mendapat kepuasan sebab aku akan berpacu meraih puncak kenikmatan dengan pria misterius yang sudah berhari-hari aku tunggu. Sebagaimana layaknya seorang isteri yang sedang menunggu suami idamannya, sebelumnya aku sudah menghiasi kamarku dengan bunga-bungaan yang sangt harum. Dengan hanya memakai baju tidur transparan, aku terbaring pasrah di tempat tidur sambil menunggu sang pangeran. Tengah malam akhirnya dia datang juga, dan pergelutanpun mulai, hingga akhirnya aku tersadar, dan seperti biasa saat aku sadar, diriku sudah berada di �kamar perjanjian� itu. Aneh dan sulit dimengerti Tanpa sepengetahuanku, rupanya kedua orang tuaku mulai curiga dengan tingkahku. Mereka mulai mempertanyakan kepentinganku berada di dalam kamar terlarang itu, dan otomatis merekapun marah dengan sikapku yang sudah melanggar perjanjian dengan pemilik rumah. Tapi anehnya aku tidak menggubris semua pertanyaan yang sudah dilontarkan kepadaku, dan bahkan aku hanya tersenyum. Kedua orangtuaku semakin curiga terhadapku, karena sikapku yang masabodo. Padahal selama ini aku tidak pernah bersikap seperti sekarang ini. Hingga pada suatu malam, orangtuaku memergoki diriku yang saat itu sedang berada di �kamar perjanjian�. Rupanya tidak hanya kedua orang tuaku saja yang melihat pergulatanku dengan pria yang selama ini aku sebut-sebut sebagau seorang pangeran, tapi kedua orangtuaku juga mengajak seorang ulama yang diperkirakan usinya sudah mencapai 60-an. Tiba-tiba orang tua itu melemparkan sesuatu yang sudah diberi mantra, dan saat itu pula terdengar jeritan orang yang sedang kesakitan, sampai akhirnya keluarlah segempul asap yang berangsur-angsur menghilang. Pemandangan yang sangat mengerikan itu membuat diriku pingsan, Saat aku membuka mataku secara perlahan-lahan, terlihat kedua orangtuaku serta kakak-kakakku yang sudah sejak dari tadi setia menungguiku. Mereka melontarkan senyum yang sangat tulus, dan sepertinya mereka tidak mengungkit-ungkit semua yang sudah aku alami, karena mereka yakin semua yang telah aku lakukan adalah di luar batas kesadaranku. Dan yang pasti itu bukan kehendakku secara normal. Seperti seorang bayi yang baru saja dilahirkan , aku merasa sejak hari itu aku tidak punya kendala sama sekali dan bahkan aku seperti tidak ingat lagi kejadian-kajadian yang telah menggangguku. sumber : majalah misteri
__________________
![]() |
#2
|
||||
|
||||
![]()
nyata apa fiksi nih cerita?
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
kayanya seeh fiksi ndan kalo diliat dari cerita
![]() |
#4
|
|||
|
|||
![]()
ga nyata jadi ga seru
|
#5
|
|||
|
|||
![]()
fiksi ya ndan? ternyata cuma menyadur aja..
|
#6
|
|||
|
|||
![]()
keep [posting...
|
#7
|
|||
|
|||
![]()
Imajinasi tingkat tinggi
|
#8
|
|||
|
|||
![]()
yupsss kayaknya beneran copas doank euyy.
|
#9
|
||||
|
||||
![]()
indah nya hehehehe
|
#10
|
|||
|
|||
![]()
menghayal ya
![]() |
![]() |
|
|