16th January 2011
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Dec 2010
Posts: 249
Rep Power: 0
|
|
Gula di Batam Capai Rp15 Ribu per Kg
Quote:
BATAM--MICOM: Harga gula pasir di Batam, Kepri, mencapai Rp15 ribu/Kg. Pedagang menduga ada spekulan gula yang bermain di daerah ini.
Sebelumnya harga gula pasir di Batam Rp10 ribu/Kg. Namun, dalam dua hari terakhir sudah mencapai harga Rp15 ribu/Kg atau mengalami kenaikan sebesar Rp5.000/Kg. Akibat kenaikan gula pasir tersebut harga-harga kebutuhan pokok lainny juga terkatrol secara otomatis.
Pantauan Media Indonesia di sejumlah pasar di Batam, Minggu (16/1), selain gula, kenaikan harga juga terjadi pada kebutuhan pokok lainnya. Di pasar pagi Nagoya, kecamatan Lubukbaja, Batam, misalnya, hrga beras hampir sebagian besar naik sekitar Rp2.000 per kg. Kenaikkan terjadi merata baik untuk beras kualitas bagus, kualitas sedang, maupun
kualitas rendah.
Beras dengan merek Bumiayu Istimewa dari harga Rp225 ribu/Kg sekarang per karung isi 25 kilogramnya jadi Rp227 ribu. Beras dengan kualitas sedang yakni merek Kijang dari harga Rp190 ribu naik menjadi Rp192 ribu untuk kantung isi 25 kilogram, beras kualitas sedang lainnya yaitu merek Padang Raya dari harga Rp260 ribu naik menjadi Rp265 ribu.
Harga kebutuhan pokok lainnya seperti tepung terigu naik sedikit dari Rp7.000 naik menjadi Rp7.500/Kg tergantung kualitas produk yang ada, telur per papannya masih dihargai sebesar Rp26 ribu naik menjadi Rp28 ribu per papan.
Salah seorang pedagang kebutuhan pokok di pasar pagi Nagoya Yuliandri mengatakan bahwa kenaikan sudah mulai terasa sejak sepekan yang lalu. Pedagang juga mengaku tidak mengetahui mengapa ada kenaikan dari penyalur sembako yang ada di daerah ini, pedagang mengaku mendapatkan keuntungan sedikit dari kenaikan tersebut.
"Hampir sepekan sudah ada kenaikan. Kami mendapatkan pasokan dari penyalur besar, harganys sudah naik. Lalu kami naikan sedikit untuk mencari untung. Akan tetapi, kenaikan yang kami berikan hanya berkisar Rp100 s/d Rp500 per
item barang," katanya.
Hal yang sama juga terjadi di pasar pagi Bengkong Indah, kecamatan Batuampar, Batam. Pedagang beralasan minimnya pasokan dari distributor membuat mereka menaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.
"Gula sudah hampir satu minggu tidak masuk. Persediaan kami sedikit. Mau tidak mau kami naikan untuk cari untung," kata Udin salah seorang pedagang Bengkong Indah, Batam.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri Cahya menduga ada spekulan gula yang bermain. Ini dapat dilihat dari pengalaman tahun sebelumnya. Apalagi dengan menunjuk satu importir gula saja membuat distribusi gula di Batam dikuasai pemain bermodal besar.
"Ini jelas ada permainan. Polisi hendaknya melakukan pengusutan. Kita lihat ada kenaikan harga gula, lalu beberapa kebutuhan pokok lainnya ikut naik. Ini sama dengan pengalaman tahun sebelumnya," kata dia.
Untuk itu, lanjut dia, agar gula tidak meroket seharusnya pemerintah daerah meminta kepada pusat agar dibuka kembali impor gula ke Batam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah ini. Jika ini tidak dilakukan yang terjadi adalah harga kebutuhan pokok tinggi, sementara pendapatan masyarakat kecil.
|
Posted via Mobile Device
|
sebagai bentuk apresiasi.
