Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > Jual Beli > Automotive > Kendaraan Roda 2 (Aksesoris)

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 4th July 2012
hondatiger's Avatar
hondatiger hondatiger is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2012
Posts: 8,511
Rep Power: 25
hondatiger mempunyai hidup yang Normal
Default Yang mau tarikan motornya kayak RX-KING..MASUK!! JAMINAN UANG KEMBALI!!


Kondisi Barang : Baru

Harga :



Lokasi Seller : Banten


Description :



Bismillah...

mohon dicermati dulu gan...




[/spoiler][spoiler=open this] for Penjelasan & Manfaat YEIS:




Tulisan dibawah ini saya dedikasikan kepada para Motorist Indonesia

untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam pemahaman tentang

YEIS. Banyak motorist yang menghabiskan banya uangnya untuk "guessing"

perihal penggunaan YEIS dan Intake chamber. Bukti dan

dokumentasi dari tulisan dibawah dapat anda cari pada SAE (Society of

Automotive Engineering, Inc.)



YEIS atau Yamaha Energy Induction System adalah alat tambahan

dalam sistem pemasukan yang originalnya didesain untuk meningkatkan

efisiensi pada mesin2 2 langkah. Teknologi ini bukan hal baru dan

merupakan trend pada tahun 80an. Hampir semua produsen motor 2 langkah

seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Aprilia, KTM dll menjadikan sistem ini sebagai standar mereka
.

Namanya pun beragam tergantung produsen yang menggunakannya. Diluar

negeri teknologi ini lebih dikenal dengan nama "Boost Bottle", intake

chamber, atau "Hemholtz Chamber". Secara umum dikalangan tuner

internasional teknologi ini umum disebut dengan nama intake chamber

(IC). SETAHU SAYA produsen pertama yang mempublikasikan secara mendetil

tentang penelitian mereka tentang IC ini adalah YAMAHA, hal ini dapat

dilihat pada SAE Papers no. 810923 - Modification of Two Stroke Intake

System for Improvements of Fuel Consumption and Performance through the

Yamaha Energy Induction System (YEIS), by Noriyuki Hata, Takeo Fujita,

dan Noritaka Matsuo - Yamaha Motor Co., Ltd.



Pada mesin 4 langkah non turbo

dan supercharger VE berkisar antara 60-75% untuk kendaraan produksi dan

mendekati 90% untuk mesin balap (kondisi statik, pada daerah putaran

mesin tertentu saja). Jadi dengan VE 60% suatu mesin dengan volume 100cc

hanya mampu membakar 60cc campuran gas & bahan bakar. Menurut data dari

Eric Gorr, mesin2 GP125 umumnya mencapai VE sampai 144%, yang berarti

mereka membakar 180cc dengan kapasitas silinder hanya 125cc saja! Pada

saat VE maksimum, konsumsi BBM mesinpun menurun berdasarkan perhitungan

BSFC tentunya!



BSFC = Brake Specific Fuel Consumption, artinya berapa banyak tenaga

yang bisa dihasilkan suatu mesin per satuan bahan bakar yang

dikonsumsinya.



Oleh karena itu para pembuat motor meningkatkan desain knalpot

untuk mendapatkan tenaga yang semakin baik dan efisien. Tapi sayangnya

kondisi ini tidak gratis. Knalpot yang dirancang untuk bekerja efisien

di putaran tertentu cenderung membuat pengoperasian diputaran lainnya

menjadi tidak efisien.



Singkat kata demi mendapatkan mesin yang mampu beroperasi dengan efisien

di putaran tertentu, produsen selama ini terpaksa berkompromi pada

putaran mesin lainya. Dalam istilah Yamaha kondisi ini disebut dengan

"through of torque" (TOT). Pada kondisi ini tenaga mesin menurun,

konsumsi bahan bakar dan tingkat rideability motor pun menurun.

Penggunaan IC atau YEIS ternyata mampu mengurangi kerugian dari desain

knalpot yang baik. Dengan cara ini maka daerah pengoperasian efisien

dari suatu mesin meluas. Misal sebelumnya motor mulai bertenaga mulai

dari putaran 5000rpm - 8000rpm, kini dapat menjadi 3000rpm - 8000rpm.

Cara paling mudah untuk mengetahui pada putaran mesn berapa mesin

mengalami TOT adalah dengan membuka saringan udara dan melihat kapan

karburator memuntahkan kabut tipis kearah luar. Kabut tipis ini akan

mengacaukan pembakaran karena mesin akan mendapatkan campuran bahan

bakar yang terlalu kaya (kebanyakan bensin). Kabut bensin tipis ini

terjadi karena pulsa gelombang knalpot yang kembali ke mesin sebelum

waktunya, mambuat bahan bakar yang masuk termuntahkan keluar lagi

melalui karburator. Pada saat pulsa ini melewati venturi karburator dia

selalu mengangkat bensin dari dalam mangkuk karburator karena sifat

venturi karburator itu sendiri. Jika kita mengurangi pasokan bensin pada

putaran tersebut maka solusi masih belum terjawab arena pada kondisi

beban penuh mesin malah akan kekurangan bensin. Mirip buah simalakama.

Motor yang diset enak untuk pemakaian ringan tidak memiliki settingan

sama dengan mesin yang enak dipakai berakselerasi.



Yamaha menemukan bahwa kondisi "through of torque" terjadi pada kondisi:

- Beban ringan

- Pembukaan gas kecil

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:54 AM.


no new posts