Pengadilan Tipikor Semarang Dilengkapi Metal Detektor

antituhan

Zainuddin mengikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Semarang, Jateng (10/1).ANTARA/Rekotomo

TEMPO Interaktif, Semarang - Ada pemandangan berbeda di Pengadilan Negeri Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/1). Sebab, hari ini merupakan hari pertama persidangan kasus korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Kasus Korupsi di Semarang.

Perkara yang disidangkan pertama kali di pengadilan khusus kasus korupsi tersebut adalah kasus dugaan korupsi penggelapan mobil dinas milik Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Semarang dengan terdakwa Sekretaris BPPT non aktif, A Zainuddin.

Dibanding biasanya, ada beberapa perbedaan dalam ruang persidangan kasus korupsi di Pengadilan Tipikor Semarang.

Perbedaan tersebut di antaranya adanya sebuah metal detektor yang teronggok di pintu masuk ruang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Meski ada metal detektor tapi tak seorang pun yang menjaga pintu masuk di ruang sidang yang berukuran sekitar 10 x 13 meter tersebut.

Ruang sidang kasus korupsi di Tipikor juga lebih lebar dibandingkan ruang untuk kasus-kasus lain.

Ruang sidang Pengadilan Tipikor adalah ruang lama yang dimiliki Pengadilan Negeri Semarang. Namun, ruangan tersebut diperbaiki, di antaranya terlihat gorden jendela diganti baru dan panel-panel kayu juga tampak gres. Selain itu, kursi dan mimbar yang ditempati para hakim juga terlihat baru.

Jika sidang kasus umum lain biasanya mulai siang dan sore hari, maka Pengadilan Tipikor hari ini menggelar sidang mulai pukul 09.00 WIB.

Perbedaan lain adalah panitera. Jika biasanya, panitera menggunakan seragam warna hijau Pengadilan Negeri tapi untuk sidang kasus korupsi ini tampak menggunakan jas lengkap dengan dasinya.

Dalam sidang di Tipikor Semarang kali ini juga untuk pertama kalinya ada komposisi majelis hakim dari hakim karier dan hakim ad hoc, yakni Sugeng Hiyanto dari hakim karier dan Asmadinata dan Marsidi Nawawi dari hakim adhoc.

Agenda sidang kasus penggelapan mobil milik Pemerintah Kota Semarang adalah pembacaan dakwaan.

Jaksa penuntut umum Ranu Mihardja menyatakan terdakwa telah menggelapkan mobil milik negara jenis Terrios bernomor polisi H 9530 LS. Dengan memalsukan surat tentang pelepasan mobil pemerintah, Zainuddin menggadaikan mobil tersebut di show room Kendal.

Zainuddin menerima uang Rp 100 juta atas pelepasan mobil tersebut. Jaksa menyebut perbuatan terdakwa merugikan uang negara hingga Rp 124 juta. "Perbuatan terdakwa melanggar UU Tipikor," ujar Ranu.

Karena terdakwa Zainuddin tak mengajukan eksepsi maka hakim memutuskan langsung dilanjutkan dengan agenda pembuktian. Tiga saksi dihadirkan jaksa penuntut umum dalam kasus ini. Hingga pukul 11.10 WIB, hakim masih memeriksa para saksi.

SUMBER !

Terkait:

antituhan

Pesan TS

Spoiler for pesan:

Menu