JAKARTA--MICOM: Kementerian Kesehatan menyatakan media massa memiliki andil besar pada tindak bunuh diri di pusat perbelanjaan yang marak terjadi pada waktu belakangan ini.
Penyajian berita oleh media elektronik dan cetak yang dikemas secara vulgar disertai pemberian stigma pada pelaku bunuh diri di pusat pertokoan, malah menimbulkan inspirasi bagi orang yang tengah depresi berat untuk meniru perbuatan serupa.
”Metode bunuh diri dengan meloncat dari mall memang tengah disukai belakangan ini. Kenapa? Karena media memberikan porsi liputan yang besar sehingga orang mendapat inspirasi,” sebut Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes Irmansyah, ketika berbincang dengan
Media Indonesia via sambungan telepon, Sabtu (8/1).
Lewat pemberitaan yang berlebihan terhadap kejadian bunuh diri di mall, tanpa sadar media sejatinya telah mengedukasi orang untuk melakukan tindakan serupa.
Tindakan bunuh diri di pusat keramaian menurut Irmansyah, dipandang memiliki nilai sensasi tersendiri bagi si pelaku. Pasalnya, meregang nyawa di hadapan banyak orang dipandang bakal dapat menarik lebih banyak perhatian orang.
Belum lagi para pelaku sadar bahwa, dengan bunuh diri di pusat keramaian, terdapat kemungkinan besar bahwa, aksi nekat mereka bakal diekspos oleh media.
sumber:
http://www.mediaindonesia.com/read/2...usat-Keramaian