FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Bekas Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore dalam sebuah acara yang digelar Live Earth. (NYTIMES) TEMPO Interaktif, Jakarta - Bekas Wakil Presiden Amerika Serikat, Al Gore, mulai hari ini mengunjungi Indonesia. Kedatangan Al Gore untuk memberikan pelatihan tentang penanganan masalah lingkungan, khususnya tentang perubahan iklim kepada peserta yang berasal dari kawasan Asia Pasifik. "Al Gore dalam rangka private visit, memberikan training tentang masalah lingkungan," kata Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, di Kementerian Luar Negeri, Jum'at (7/1). Faiz, yang juga bekas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, diundang menghadiri acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri Tahun 2010. "Ini di luar pemerintah sebenarnya, ini agenda pribadi. Kan yang bersangkutan memiliki yayasan dalam hal masalah-masalah lingkungan. Dia datang untuk memberikan pelatihan," imbuhnya. Faiz mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang berkeinginan untuk dapat bertemu dengan penerima penghargaan Nobel bidang perdamain 2007 itu. Pasalnya, Presiden memiliki perhatian cukup besar kepada masalah lingkungan, sama halnya dengan Al Gore. Diharapkan dalam pertemuan dengan Al Gore nanti, lanjutnya, Presiden dapat membicarakan banyak hal dalam konteks mensinergikan upaya dari pemerintah untuk pengelolaan lingkungan, termasuk perubahan iklim. "Dan dari kelompok-kelompok pencinta lingkungan seperti Al Gore," ujarnya. Namun, kata Faiz, kepastian jadwal pertemuan antara Presiden dengan Al Gore sampai kini belum diperoleh protokoler Istana. "Masih dicarikan waktu yang pas, kalau memang bisa," kata dia. Menurut Faiz, jadwal acara Al Gore selama tiga hari berada di Indonesia, cukup padat. Setibanya di Jakarta nanti malam, Al Gore langsung disibukkan dengan sejumlah acara. "Minggu nanti pelatihannya, tapi saya tidak tahu di mana tempatnya," ujarnya. Al Gore sendiri, lanjutnya, sebenarnya juga memiliki keinginan yang sama untuk bisa menyempatkan diri bertemu Presiden. "Yang bersangkutan juga menanyakan. Menyampaikan kemungkinan untuk bisa bertemu (Presiden)," ujarnya. Meski belum bisa dipastikan bertemu Al Gore, kata Faiz, protokoler Istana masih terus mengupayakan jadwal kosong bagi Presiden. "Belum bisa dipastikan. Kan kita juga melihat jadwalnya Presiden," kata dia. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Pesan TS:
![]() Quote:
|
![]() |
|
|