|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
KABUPATEN LEBAK - Perjuangan Multatuli dalam menegakan keadilan sejak 150 tahun lalu sampai sekarang, telah menjadi sejarah yang tak pernah usang dimakan waktu di wilayah Kabupaten Lebak.
Berpijak pada catatan sejarah itulah, Pemkab Lebak dengan dukungan dari Kerajaan Belanda merencanakan pembangunan museum Multatuli yang merupakan tempat bersejarah bekas rumah tokoh kerajaan Belanda. Demikian hal itu disampaikan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya dan Wakil Kedubes Kerajaan Belanda, Paul Pieters, saat penutupan kongres internasional peringatan 40 tahun studi Belanda di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, serta peringatan 150 tahun penerbitan buku Max Havelaar, pada Sabtu (24/04/2010) kemarin, di Pendopo Kabupaten Lebak. Dalam kesempatan itu, Bupati Jayabaya mengapresiasikan dukungan Kerajaan Belanda yang merencanakan membangun museum Multatuli. Dia berharap Kerajaan Belanda bisa merevitalisasi perpustakaan Saija dan Adinda yang kondisinya cukup memperihatinkan. �Multatuli adalah sosok yang fenomenal. Dia telah membawa nama Lebak di dunia internasional. Untuk mempererat masyarakat dua Negara (Indonesia dan Belanda), atas nama Pemkab Lebak sengaja membuat namanya dibuat nama jalan, Aula Gedung Setda Lebak, dan Alun-alun Mulatatuli Rangkasbitung,�katanya. Semangat dan nilai perjuangan Multatuli dalam menyejahterakan, mencerdaskan bangsa menjadi energi bagi Pemkab Lebak. Dalam kesempatan itu, Jayabaya berharap ada dukungan pula dari Kerajaan Belanda melalui duta besarnya di Indonesia, untuk dapat mendorong dan mendukung Pemkab Lebak dalam mengentaskan ketertinggalan. Sementara itu, wakil dubes Belanda untuk Indonesia, Paul Pieters menyatakan, Kerajaan Belanda sudah lama mempunyai niat membangun sebuah museum Multatuli di Rangkasbitung. Untuk itu, dia meminta Pemkab Lebak secepatnya mengajukan proposal pembangunan museum kepada kerajaan belanda. �Kami sangat memberika apresiasi sejarah masa lalu Lebak dengan Multatulinya. Karenanya kami harap Pemkab cepat merespon niatan baik tersebut agar gedung tersebut menjadi sumber informasi bagi masyarakat Indonesia dan dunia yang ingin belajar tentang Multatuli atau Dauwes Dekker,� tuturnya. Pada acara penutupan Kongres internasional tersebut tampak hadir unsur muspida Kabupaten Lebak, dan dihadiri 300 mahasiswa Universitas Indonesia, perwakilan 4 duta besar Negara sahabat, Belanda, Belgia, Suriname, dan Afrika Selatan. (yus/dif) sumber |
#2
|
||||
|
||||
![]()
kebetulan ane orang rangkas asli ndan
makasih info nyeee yaaa ![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
mantapndan... makasih info nya ndan..
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
Alhamdulillah,semoga bermanfaat..........
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|