
27th December 2010
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Jun 2010
Posts: 328
Rep Power: 288
|
|
.::Hadi Mulyadi: Pekerjaan Rumah nan Pelik bagi Riedl::.
JAKARTA--MICOM:
Quote:
Mantan palang pintu tim nasional era 60-an Hadi Mulyadi menyatakan kesempatan Indonesia membalikkan keadaan di final Piala AFF 2010, sangat berat dan pelik. Tetapi dalam sepak bola, tidak ada yang tidak mungkin.
Hadi Mulyadi, Senin (27/12) mengungkapkan, tugas berat disandang pelatih asal Australia Alfred Riedl untuk membuat permainan Firman Utina dan kawan-kawan lebih bergairah. Namun, ada keyakinan Riedl mampu melakukannya karena selama ini besutannya sudah membuahkan hasil yang bagus.
"Keadaan memang semakin sulit bagi Indonesia. Firman Utina dan kawan-kawan meski menciptakan minimal 4 gol pada leg kedua nanti. Meski berat, bukan tidak mungkin itu bakal terjadi," kata Hadi seusai acara peluncuran buku Dokter Bola Indonesia di VIP Barat, Stadion Sepakbola Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (27/12).
Keadaan berat memang bergelayut di kubu timnas Indonesia. Pasalnya, Malaysia tentu memiliki strategi untuk mempertahankan keunggulan 3-0 yang mereka petik di laga kandang. Secara logika, mereka akan lebih memilih bermain bertahan dan tidak terpancing untuk menyerang secara membabi buta demi sebuah kemenangan.
"Malaysia tentu sudah belajar dari kekalahan (1-5) di babak penyisihan grup. Mereka sudah bisa membaca permainan Indonesia. Malaysia juga tentu akan bertahan. Secara logika lebih baik bertahan. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi (pelatih Alfred) Riedl. Para pemain tetap harus bermain habis-habisan. Tetap kejar kemenangan. Jangan sampai kalah," kata Hadi.
Meski demikian, lanjut Hadi, timnas telah mengalami kemajuan luar biasa. pelatih asal Austria, Alfred Riedl dinilai handal dalam membesut pasukan Garuda. Hanya saja, terlalu banyak orang tidak berkepentingan mencampuri timnas. Ini menjadi penyebab kegagalan di laga final pertama.
"Peluang masih ada, meski kemungkinan itu sangat kecil, tipis. Tapi, sepa kbola itu unik. Segala sesuatu bisa terjadi. Riedl tetap mencari cara untuk menggempur pertahanan Malaysia bila mereka lebih memilih bertahan," kata Hadi.
Dicontohkannya, sewaktu dirinya masih memperkuat timnas Indonesia melawan Malaysia di final Merdeka Games. Timnas ketertinggalan 1-2 di babak pertama. Justru Indonesia berbalik unggul 3-2 hingga akhir babak kedua.
Untuk itu, terjadinya gol masih sangat terbuka. Apalagi, Malaysia bukan tim yang unik. Melihat pertandingan kemaren, permainan mereka tidak perlu ditakutkan.
|
|