Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
bakwanmalang's Avatar
bakwanmalang bakwanmalang is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,897
Rep Power: 21
bakwanmalang mempunyai hidup yang Normal
Default jika beliau masih ada( Ir.soekarno) mungkinkah konser L.GA2 ?

Konser Lady Gaga terus menuai kontroversi. Karena dianggap terlalu erotis dan tak sesuai budaya, polisi tidak merekomendasikan konser Lady Gaga digelar di Indonesia. Pelarangan konser artis sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Presiden Soekarno pun pernah melakukannya pada periode 1960-an. Hal ini erat kaitannya dengan politik luar negeri saat itu yang menentang hegemoni dunia barat.



Saat itu Soekarno melarang seluruh musik dari Barat. The Beatles yang kala itu sangat populer di dunia, dilarang menginjakkan kaki di Indonesia. Jangankan konser, lagu-lagu The Beatles juga dilarang dinyanyikan dan diputar di radio.



"Musik ngak-ngik-ngok," kecam Soekarno kala itu.



Soekarno makin ketat melarang budaya Barat. Jangankan grup musik asing, grup musik lokal pun dilarang menyanyikan lagu 'ngak-ngik-ngok'. Jangan coba-coba main musik sembarangan, pelakunya dijerat dengan aturan subversif. Polisi dan tentara siap menangkap yang coba bandel.



Alasan Soekarno melarang musik 'ngak-ngik-ngok' itu agar pemuda Indonesia tidak dibanjiri pengaruh asing dari Barat. Soekarno tidak ingin budaya hedonis dan kebebasan dari Barat mencuci otak para pemuda Indonesia. Soekarno menilai budaya Barat tidak mendidik. Musik adalah pintu masuk budaya Barat.



Grup Band Koes Bersaudara (belakangan bernama Koes Plus), sempat dipenjara gara-gara menyanyikan lagu yang dianggap 'ngak-ngik-ngok' ini. Di dalam penjara pula Tony Koeswoyo akhirnya menciptakan lagu 'Ke Jakarta aku kan kembali'. Lagu ini populer sampai sekarang.



Bukan hanya lagu, Soekarno juga melarang pemuda Indonesia berpotongan rambut a la The Beatles. Polisi pun membawa gunting untuk mencukur plontos anak-anak muda yang berpotongan rambut seperti John Lennon Cs.



Tidak cukup soal rambut, Soekarno juga melarang pemuda bercelana ketat gaya para musisi Inggris itu. Polisi pun kembali merazia dengan senjata gunting. Caranya mudah saja. para polisi membawa botol kecap, jika ternyata botol itu tidak bisa masuk ke dalam celana, maka celana dianggap celana ketat. "Kresss!!" celana pun digunting sampai paha.



Hal 180 derajat terjadi ketika Soekarno dilengserkan dan diganti Soeharto. Sejak saat itu musik Barat, film dan segala sesuatu yang berasal dari barat membombardir Indonesia.



Kira-kira jika Soekarno masih ada, akankah beliau melarang Lady Gaga tampil di Indonesia?



cuma share



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 03:45 AM.


no new posts