Wanita Penggila GAME sampe lupa segalanya ++ - Part 2
[/quote]
Quote:
Quote:
Quote:
Pesan ane : Jangan Ditiru Bisa masuk Angin
Baca beritanya juga gan
Quote:
Langsung deh CEK TKP
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Gambar 1:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Gambar 2:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Gambar 3:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Gambar 4:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Gambar 5:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Gambar 6:
Spoiler for open this:
Quote:
BERITA
Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Lelah Main Game, Ibu Bunuh Anak :
akarta - Lelah bermain game, seorang ibu di Korea Selatan menjadi beringas hingga tega membunuh putranya yang baru berusia tiga tahun.
Kim, ibu dengan dua orang putra ini, bermain game online selama 10 jam setiap harinya. Berdasarkan laporan dari para tetangganya, Kim membiarkan dua orang anaknya menangis berjam-jam, sementara dia asyik berkutat dengan game.
Dilansir Sydney Morning Herald dan dikutip detikINET, Minggu (26/12/2010), kepolisian wilayah Cheonan, Korea Selatan yang menangani kasus ini menyebutkan Kim memukul anak sulungnya lalu mencekiknya hingga tak bernyawa karena kesal mendapati si anak mengompol serta tak berhenti menangis.
"Dia mengatakan dirinya hampir gila karena begitu lelah setelah bermain game," ujar salah satu petugas kepolisian.
Juru bicara itu menambahkan, Kim tergila-gila memainkan permainan kartu dan merawat hewan virtual. Wanita berusia 27 tahun ini terdeteksi mengalami kecanduan bermain game dan tidak pernah punya riwayat gangguan jiwa sebelumnya.
Dengan demikian, kasus ini kian menambah panjang daftar kasus akibat kecanduan bermain game di Korea Selatan.
Bulan lalu, seorang remaja berusia 15 tahun melakukan bunuh diri setelah membunuh ibunya. Motif pembunuhan dilakukan karena remaja tersebut kesal pada sang ibu yang kerap memarahinya jika asyik nge-game.
Mei silam, sepasang suami istri dihukum dua tahun penjara karena melalaikan bayi perempuan mereka hingga kekurangan gizi, demi mengasuh bayi virtual mereka di internet.
Dan Februari, seorang pria 32 tahun meninggal dunia karena kelelahan bermain game. Pria tersebut bermain game selama lima hari tanpa beristirahat dan melupakan kebutuhan akan makan dan minum.
Beijing - Kecanduan terhadap game kembali memakan korban. Seorang pria di Beijing, China, tewas setelah tiga hari berturut-turut bermain game online tanpa henti.
Tragisnya lagi, ia menjemput ajal di sebuah warnet yang menyediakan layanan game online. Selama asyik bermain game, pria ini bahkan tidak tidur dan makan apa pun.
Berdasarkan keterangan dari salah seorang penjaga warnet, pria berusia 30 tahun itu tak sadarkan diri. Orang-orang yang melihatnya segera melarikannya ke rumah sakit terdekat. Namun sayang, nyawanya tak tertolong.
Dikutip detikINET dari ABC News, Kamis (24/2/2011), pria yang tak disebutkan namanya itu dalam bulan terakhir masa hayatnya dilaporkan menghabiskan lebih dari 10.000 yuan atau sekitar Rp 13 juta hanya untuk main game.
Kecanduan terhadap game dan internet memang menjadi masalah yang kian berkembang di China. Para ahli di negeri tirai bambu itu menyebutkan, sekitar 10 juta warga China, terutama remaja, mengidap gangguan ini.
Dengan lebih dari 450 juta pengguna internet aktif di China, game online menjadi kian populer, terutama di kalangan para pria.
Seorang gamer bernama Cris Stanifort (20) meninggal dunia, Mei 2011 lalu, setelah bermain dengan konsol game Xbox selama 12 jam. Ia diduga meninggal setelah mengalami DVT (deep vein thrombosis).
Ayah Cris, Daud Stanifort, kemudian membuat kampanye agar para gamer lebih peduli pada kesehatan dan tidak bermain game secara berlebihan.
DVT terjadi dalam periode yang panjang. Darah dimaksudkan untuk mengalir; jika terhambat, ada potensi untuk membeku/menggumpal. Darah dalam vena-vena secara terus-menerus membentuk bekuan-bekuan mikroskopis yang secara rutin diuraikan oleh tubuh. DVT dapat terjadi dalam periode panjang dan dapat membunuh jika gumpalan darah sampai ke paru-paru.
Daud percaya, anaknya meninggal karena terlalu lama bermain game. Catatan komputer dari penyelidikan awal menunjukkan bahwa Cris bermain Xbox selama 12 jam hampir setiap hari.
Penelitian koroner menyebutkan, pembekuan terjadi di betis kiri Cris sebelum pindah ke paru-parunya. Hal ini menyebabkan penyumbatan yang fatal, yang dikenal sebagai Pulmonary Emolism.
"Setelah penelitian, saya melihat tidak ada perbedaan antara Cris duduk di mejanya pada Xbox dengan seseorang yang sedang melakukan penerbangan jarak jauh," ujar Daud. Ia menambahkan, Cris memang senang bermain dan selalu terjaga sepanjang malam.
Daud tidak akan menggugat produsen konsol game karena ia tak bermasalah dengan game Xbox tersebut. Ia justru akan membuat kampanye dan dalam waktu dekat akan membuat situs web yang khusus membahas tentang peningkatan risiko DVT bagi gamer.
Dalam sebuah pernyataan, Microsoft, yang memproduksi Xbox, menanggapi hal ini. "Kami selalu mendorong memainkan permainan yang bertanggung jawab melalui kampanye pendidikan kita seperti Play Smart, Safe Play. Kami merekomendasikan bahwa gamer mengambil istirahat periodik untuk latihan serta membuat waktu untuk kegiatan lain," ungkap juru bicara Microsoft.