Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
bakwanmalang's Avatar
bakwanmalang bakwanmalang is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,897
Rep Power: 21
bakwanmalang mempunyai hidup yang Normal
Default [share+discuss] Tentang Usaha SPBU ?

Sepertiga SPBU di Malang Raya Terancam Bangkrut





WASPADA ONLINE, MALANG, Jumat, 27 Juni 2008 22:24 WIB - Sebanyak sepertiga dari 66 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Malang Raya (kabupaten dan kota Malang, serta Kota Batu) terancam bangkrut. Ancaman bangkrut berpangkal pada tergerusnya margin keuntungan dari penjualan premium dan solar akibat kenaikkan harga bahan bakar minyak pada akhir Mei lalu yang rata-rata sebesar 28,7 persen.



Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Malang Teuku Rizal Pahlevi, ancaman bangkrut dialami pengusaha SPBU berskala kecil yang kebanyakan berada di wilayah Kabupaten Malang, khususnya di kecamatan Gondanglegi, Pagelaran, dan Sumbermanjing Wetan.



Dikatakan kecil jika SPBU ini hanya mampu menjual 5 kiloliter atau 5 ribu liter sampai 8 kiloliter atau 8 ribu liter premium dan solar per hari.



"Jika SPBU kecil menggunakan uang bank, hampir dapat dipastikan sudah tak mampu lagi bayar utang pokok dan bunganya. Ini tidak berlaku bagi SPBU yang menggunakan modal atau investasi sendiri," kata Rizal, Jumat (27/6).



Sejumlah pengusaha SPBU kecil mengeluhkan besaran margin keuntungan yang diterima tetap meski duit yang diinvestasikan besar gara-gara tiga kali kenaikkan harga BBM sejak 2005. Mereka sekarang harus merogoh kocek lebih dalam hingga 30 persen untuk menebus BBM dari Pertamina, namun margin keuntungannya tetap Rp 180 per liter.



Sebelum harga BBM naik, pengusaha SPBU rata-rata mendapat margin keuntungan antara 4 sampai 4,3 persen. Setelah harga BBM naik, margin keuntungan tak lebih dari 3 persen. Kondisi tersebut telah disampaikan pada Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina pada 18-19 Juni lalu. Hiswana Migas mengusulkan pada Pertamina agar sudi merevisi margin yang berlaku sekarang.



Namun, tanggapan Pertamina normatif bahwa margin yang diperoleh Pertamina sendiri menurun. Sebelum harga BBM naik, margin yang diterima Pertamina dari pemerintah dipatok 13,5 persen, tapi sekarang justru diturunkan menjadi 9 persen.



Meski demikian, para pengusaha SPBU di Malang Raya belum berniat beralih mengedarkan BBM dari Pertamina ke operator asing seperti Shell dan Petronas. Mereka masih sangat bergantung pada Pertamina yang harga BBM-nya masih lebih murah karena disubsidi (Rp 6 ribu per liter) dibanding harga BBM operator lain yang mencapai Rp 10 ribu per liter.

http://www.waspada.co.id/Berita/Nasi...-Bangkrut.html



--------------



SPBU itu akan untung kalo harga BBM sekitar Rp 10.000/liter ... tunggu saja tanggal mainnya, tampaknya 'harga keekonomian' yang saat ini sedang diperjuangkan oleh para penganut neo-lib di Bappenas dan Depkeu, sebentar llagi segera terealisasikan.



Untuk sementara, kondisi ini justru 'menguntungkan' pihak-pihak yang memang sejak lama menginginkan bisnis di hilir sektor migas ini pada akhirnya hanya dikuasai pemodal besar saja, yang menguasai sejak industri hulunya seperti: Chevron, Shell, Petronas dan sejenisnya. Dengan bangkrutnya pemain kecil di bisnis SPBU itu, akan membuka peluang luas masuknya modal asing untuk bisnis ke sektor retail BBM ini .... dan Pertamina pada akhirnya hanya menjadi penonton saja di negerinya sendiri ...



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:18 PM.


no new posts