Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
lumpiabasah's Avatar
lumpiabasah lumpiabasah is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,728
Rep Power: 0
lumpiabasah is a New Born
Default Kampung Sumbersari, Kampung Penjual Jamu





Sebutan kampung jamu mungkin itu cocok dialamatkan kepada Dusun Sumbersari, Kelurahan Wonolopo Mijen. Pasalnya, dari 115 kepala kelurga yang tinggal di sana hampir 40 persen warganya



Berprofesi sebgai penjual jamu gendong keliling. Profesi tersebut sudah ditekuni warga secara turun temurun dari leluhurnya.



Para penjual jamu asal Kampung Sumbersari lebih memilih meracik dengan cara tradisional. Menurut mereka, pengolahan secara tradisional untuk mepertahankan kualitas rasa. Sebab resep meracik jamu sudah di ajarkan sejak dulu.



Salah satu warga yang masih mempertahankan cara ini adalah Sukirah (50). Ibu 5 anak ini sudah hampir 30 tahun menekuni profesi sebagai penjual jamu gendong keliling. Setiap pagi ia meracik bumbu-bumbu yang akan digunakan untuk membuat jamu menggunkan lesung dan alu yang terbuat dari tanah.



Sukirah mengaku, menumbuk bumbu jamu tersebut hingga bisa menjadi cairan jamu. Cairan itu kemudain ia rebus hingga matang sebelum benar-benar jadi jamu yang siap jual. Bahan dasarnya jamu Sukirah dapatkan dari hasil kebunya yang masih segar. Dari pekerjaan itulah Sukirah bisa menyekolhakan 5 anaknya hingga tamat SMA.



Kholidi, Ketua Paguyuban Pedagang Jamu Sumber Husodo Desa Sumbersari mengatakan, mulanya ide menjula jamu warga ada pada tahun 84an dari seorang warga Solo yang tinggal di desa ini. Dari situlah muncul keinginan warga untuk menekuni cara pembuatan jamu tradisional yang bertahan hingga sekarang.








Kholidi menambhakan, berkat profesi penjual jamu ini perekonomian warga sekitar dapat terangkat. Ini dapat terlihat dari bangunan rumah warga yang saat ini sudah berupa bangunan permanen. Profesi ini juga sudah menjadi tulang punggung warga untuk menghidupi keluargnaya.



Meskipun hingga saat ini pemerintah belum pernah memberi bantuan ke kampung ini, namun warga tidak pernah berharap banyak. Harapan warga sekitar hanya agar kampung ini tetap bisa lestari hingga ke cucu-cucu mereka kelak.





sumber:www.portalssemarang.com



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 03:22 PM.


no new posts