Tahun lalu (sebenarnya bulan november 2007), Bonek Surabaya mengadakan rapat dan hasilnya meminta persebaya tetap di biayai oleh dana APBD, dan ternyata beberapa ex klub perserikatan di seluruh Indonesia menyuarakan tanggapan yang sama. Di pandangan saya, adanya anarkisme supporter, tanpa mengurangi rasa hormat atas usaha keras para tim keamanan (polisi & TNI) dalam mengamankan pertandingan2 bola, salah satu penyebab yang paling besar, adalah karena klub2 mantan perserikatan tidak ada yang MANDIRI, dengan menggantungkan sumebr pendanaan pada APBD, mereka gak perlu pusing kalo ada kerusakan akibat anarkisme, ini yang membuat para supporter itu tidak pernah dewasa, karena para pengurus klub2 berpikiran sama. Saya pecinta mati sepak bola, tapi saya sejujurnya merindukan tempat di stadion yang nyaman seperti liga Inggris, bisa bersama istri dan anak, tanpa sekat pagar kawat dan tidak ada yang bertindak onar, karena mereka tahu bagaimana cara menikmati bola yang benar dan tidak kampungan. Saya sangat sangat setuju seandainya dana APBD untuk klub2 sepak bola, yang bisa di manfaatkan untuk mengangkat kantong2 kemiskinan di daerah2, DI HAPUSKAN, biar para pengurus PSSI pusat dan daerah tahu bagaimana cara ber-JUANG dan SURVIVE dari keringat sendiri.
Setuju ??