Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Islam

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 13th December 2010
dikakeren dikakeren is offline
Newborn
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 1
Rep Power: 0
dikakeren mempunyai hidup yang Normal
Default Nikmatnya bila kita melakukan


Quote:
Permisi Agan Sekalian....Thread ini hanya sekedar share dan
mengajak untuk selalu berbuat baik dalam hidup kita (terutama untuk ane
sendiri). Sama sekali tidak bermaksud
Menurut ane bermanfaat untuk renungan. Maaf buat Agan yang tidak
nyaman baca arikel panjang.


Quote:
KALA bocah, saya suka berdebat bab kiamat. Saya ngotot lolos dari
maut, ngumpet tak bisa ditemukan siapa pun, termasuk Tuhan. Kendati
teman sebaya mengatakan, jika langit runtuh dan bumi dijungkirbalikkan, kita
tak bisa lolos dari maut, saya tak peduli....

Pokoknya, aku tak mau mati! Titik! Engkel-engkelan itu pun tak habis.
Maklum,bocah di bawah 10 tahun. Pemahaman soal kiamat baru jelas setelah
akil balig. Bahwa kematian itu kiamat, barang siapa mati berarti kiamatnya
telah tiba. Amal baik dan buruk ditimbang untuk dicemplungkan ke neraka
atau surga.

Toh, perilaku saya untuk berdusta atau bohong-kecil-kecilan, sih-tetap
terpelihara. Perut masih menelan barang haram. Otak pun masih suka ngeres.
Ibadah nomor sekian, cari kenikmatan nomor satu. "Kematian itu masih jauh,"
itu pikiran saya.

Quote:
Orang dewasa pun bila diingatkan kematiannya ada yang melengos
atau melupakannya
. Saat ke kubur, umpamanya, mereka mengira selamanya
hanya akan menyaksikan penguburan orang lain, dan tak pernah terpikir
bahwa suatu ketika mereka sendiri diusung dalam keranda. Sikap lalai itu
mungkin akibat kurangnya perenungan pada maut.

Tampaknya, tanda-tanda keuzuran berupa rambut putih, mata rabun, dan
kulit keriput belum menyentuh. Juga iklan-iklan kematian di koran cuma
sebagai obat "puas": "Ah, umur saya sudah dilebihkan ketimbang mereka."

Quote:
Sebenarnya, menguak misteri kematian bukan cermin selera rendah,
melainkan merupakan prestasi keagamaan.
Sejak 2.000 tahun sebelum
Masehi, melewati masa Dante, Donne hingga Milton, perenungan yang terus-
menerus atas kefanaan manusia dan kemungkinan bertahan hidup telah
menghadirkan tema kesusastraan yang tak kunjung habis, dan indah.

Quote:
Mengingat kematian itulah yang Kamis malam pekan lalu, jadi tema pengajian
di Bintaro, Tangerang, Banten. Waktu itu, tuan rumah yang kiai mengisahkan
sebuah pemakaman yang diikutinya di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, April
silam (2006). Deretan mobil pelayat menandakan bahwa almarhum bukan
rakyat kecil.

Saat jenazah diturunkan ke liang lahat, kakinya nyantol tak bisa masuk. Mata
orang pun terpana. Terpaksa, tanah kubur digali lebih panjang. "Kocrok!
Kocrok!" Mayat kembali diturunkan. Lho, kok, masih nyantol. Digali lagi.
Hasilnya sama saja. Para pelayat mulai bisik-bisik tentang almarhum. Penggali
kubur judek. "Pak, ukuran jenazah 165 centimeter. Kubur yang kami gali
panjangnya 260 sentimeter, kok tidak masuk. Liang lahat tak mungkin digali
lagi, karena sudah mentok dengan nisan sebelah," ujar penggali kubur. Masya
Allah!

Pihak keluarga lantas meminta kiai itu mendoakan almarhum. Dia pura-pura
mbudek, karena hati kecilnya menolak. Ia ingat firman Allah bahwa bumi-Nya
tak akan menerima jenazah orang-orang yang tak diridhai.

Quote:

kubur pun menolak....
Quote:
"Bapak diminta untuk ke depan," kata seseorang mencolek sang kiai.
Apa boleh buat, dia pun berdoa. Di tangannya tergenggam segelas air putih.

Benar saja. Begitu air usai didoai, lalu disiramkan, dan jenazah diturunkan,
kaki almarhum tetap mengganjal pada ujung tanah kubur. Tidak bisa masuk!
Tak ada jalan lain kecuali dipatahkan. "Mohon jangan dilakukan dulu, saya
mau menjauh," ujar kiai itu. Ternyata, walau sudah menjauh, kala kaki itu
dipatahkan, suaranya cukup menyentakkan. Prak! Semua orang terdiam, larut
dalam pikiran masing-masing.

Begitu prosesi dilanjutkan-antara lain diazani dan diqamati- deretan mobil
pengiring sudah lenyap. Pelayat telah sepi. "Yang tersisa hanya lima mobil
dan pihak keluarga," kata kiai itu.

Perjalanan hidup manusia hingga ke liang kubur tersebut tak urung
membuatnya berkaca-kaca. "Sesungguhnya kuburan adalah tahap pertama
akhirat. Jika penghuninya selamat darinya, maka yang datang sesudahnya
akan lebih mudah, tapi jika dia tidak selamat darinya, maka yang datang
sesudahnya akan lebih sukar," begitu Rasulullah SAW pernah bersabda.

Quote:
Artinya, memahami kematian bisa jadi cermin hidup dan mempertebal
iman. Pernah, setahun lalu, seseorang yang menghadiri pemakaman keluarga
di Wonogiri, Jawa Tengah, juga mengisahkan ketrenyuhan serupa. Makam itu
berada di atas bukit. Saat liang kubur baru digali semeter lebih sedikit, air
mengucur deras dari sebuah sumber. Ini mengherankan, tak masuk akal!

Penggali kubur geleng-geleng kepala. Air dikuras, tapi tak juga habis. Lalu
diuruk pasir. Hasilnya nihil. Apa boleh buat, terpaksa jenazah dimasukkan ke
liang lahat dalam kondisi berair. Mayatnya mengapung kayak gedebok pisang.
Para pelayat menundukkan kepala, kasihan.

Adakah ini bagian dari ketidakridhaan-Mu, ya, Allah? Engkau tidak mengendaki
bumi-Mu dimasuki orang-orang yang zalim, yang suka menyakiti orang, yang
suka menilap bukan haknya? Wallahualam. Yang pasti, fenomena kubur tak
sudi menerima jenazah seringkali hanya menyadarkan kita sesaat. "Ingatlah
kematian. Demi Zat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu
mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan
banyak menangis," sabda Nabi SAW.

Quote:
Memang, kita tak menutup mata bahwa kematian-bagi sebagian
orang-adalah kebahagiaan, dan hidup adalah upaya memperoleh tambahan
nilai kebaikan. Namun, acap pula kematian itu membisukan jawaban.


Reply With Quote
  #2  
Old 14th December 2010
Y451R's Avatar
Y451R Y451R is offline
Moderator
 
Join Date: Nov 2010
Location: Sabah-Malaysia
Posts: 535
Rep Power: 20
Y451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessedY451R is blessed
Default

dzikrul maut, bagus banget ni ndan...
Reply With Quote
  #3  
Old 14th December 2010
JackAsh's Avatar
JackAsh JackAsh is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Dec 2010
Location: Jakarta,Indonesia
Posts: 321
Rep Power: 15
JackAsh sebentar lagi akan terkenalJackAsh sebentar lagi akan terkenal
Default

selalu ingat akan mati, makasih ndan
Reply With Quote
  #4  
Old 15th December 2010
Theamor's Avatar
Theamor Theamor is offline
Member Aktif
 
Join Date: Nov 2010
Location: Ancient World
Posts: 191
Rep Power: 0
Theamor memiliki reputasi yang sangat baikTheamor memiliki reputasi yang sangat baikTheamor memiliki reputasi yang sangat baikTheamor memiliki reputasi yang sangat baikTheamor memiliki reputasi yang sangat baik
Default

bener tuh ndan, mati bener2 perlu di inget....ane pernah ngerasain gimana ketakutan yg sangat akan kematian, bbrapa kali ane ngerasain itu...rasa ny kyk nunggu hasil ujian kelulusan, lbh deg deg-an dari pada itu ndan....lbh dahsyat lg takut dan cemas nya....sekujur kaki dingin, seakan akan malaikat maut ada di depan pintu...ane cuma istighfar dan dzikir, klo emang saat itu ajal ane, mau di apain lg, pasrah aja....
Reply With Quote
  #5  
Old 15th December 2010
DFGGG's Avatar
DFGGG DFGGG is offline
Member Aktif
 
Join Date: Oct 2010
Location: PIC#041
Posts: 234
Rep Power: 0
DFGGG mempunyai hidup yang Normal
Default

Reply With Quote
  #6  
Old 15th January 2011
sangpatriot sangpatriot is offline
Newborn
 
Join Date: Jan 2011
Posts: 1
Rep Power: 0
sangpatriot mempunyai hidup yang Normal
Default Ngeri

inget mati g\ndan..sedih..
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:11 AM.


no new posts