Jakarta, yang hingga saat ini masih berjuang untuk memiliki MRT yang benar benar mumpuni, saat ini sudah memiliki Busway transjakarta yang sejak awal banyak pro kontra atas sistem transportasi ini.
Sebagaimana kita tahu, transjakarta ini memiliki jalur khusus yang ditujukan untuk melancarkan jalurnya,
namun di daerah Jembatan Dua dan Jembatan tiga jakarta utara, ada sedikit kesalahan desain (menurut TS). Dimana kalau jalanan "agak" sedikit padat atau ada angkot B01 nurunin penumpang, jalur busway khusus tadi malah membuat perjalanan bus transjakarta sendiri terganggu, padahal setelah hambatan tersebut, jalanan lancar... car... carr...
untuk lebih jelasnya bisa dilihat di gambar berikut.
Bisa dilihat di gambar diatas, diujung flyover langsung dicabeinsi dengan pembatas jalur busway, sehingga mobil pribadi, truck selain transjakarta harus segera ke kiri jalan. Nah disinilah pokok masalahnya, sering ada angkot menurunkan penumpang di ujung flyover (angkot warna merah) sehingga terjadi mobil di depan busway (yang warna ungu) tidak dapat masuk ke jalur kiri, harus menunggu hingga angkot tersebut jalan. Bila di jam sibuk, penumpukan ini akan cukup menghambat transjakarta sendiri, sehingga jalur khusus yang seharusnya melancarkan transjakarta malah menghambat transjakarta sendiri.
oleh karena itu, TS pikir kenapa sih gak dibikin kyk gambar dibawah. (usulan TS), dimana jarak antara ujung flyover dengan awal pembatas busway ada jarak ( seperti di jalur busway roxymas), sukur sukur bisa dibikin dua jalur langsung ambil ke jalan di kiri (pertimbangannya jalan dari bawah fly over relatif sepi.
moga moga bisa dibaca ama dinas terkait dan semoga bisa dilakukan perbaikan.