(Antara)-Dari banyaknya jenis madu yang dihasilkan oleh lebah, ternyata ada madu yang jarang dibudidayakan, yaitu jenis madu lancing. Karena langka dan mahal harganya, seorang Pastur di Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakara, mencoba membudidayakan dengan cara yang sederhana.
Salah satu pembudidaya jenis lebah lanceng di Dusun Ndaleman, Girikerto, Turi, wilayah Kabupaten Sleman, adalah Romo Koko.
Seorang pastur gereja somohitan ini sudah beberapa bulan mencoba membudidayakan lebah lanceng untuk diambil madunya.
Di pasaran, madu dari lebah lanceng ini sangat mahal harganya, bahkan bisa mencapai 250 ribu hingga 300 ribu rupiah per 600mililiter.
Madu lanceng banyak diburu masyarakat karena khasiat yang dimiliki, yakni berkhasiat untuk penyubur hormon seksual, dan meningkatkan stamina tubuh. Awal beternak lebah lanceng, karena di salah satu sudut jendela rumahnya terdapat koloni lebah lancing.
Khawatir merusak kusen dan jendela, lantas timbul ide untuk membuatkan kotak terbuat dari kayu sebagai rumah lebah tersebut.
Untuk mendapatkan bibit lanceng diambil dari malam sarang lebah lanceng yang pertama.
Berawal dari situlah, kemudian lanceng berkembang biak dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam beternak lebah lancing, harus rajin membersihkan sekitar sarang lanceng dari binatang pengganggu seperti cicak, serangga dan tokek.
Kwalitas madu lanceng sangat bergantung pada tanaman yang berbunga di sekitar lokasi sarang, sehingga rasa madu lanceng berbeda dengan madu lebah pada umumnya. Kendatipun rasanya asam namun harganya cukup tinggi sehingga sangat menguntungkan jika dibudidayakan.
<span style="display:block; text-align:center;">
21st April 2016
Ternak Madu Lanceng Mendatangkan Keuntungan
