
SERAMBI/DEDE ROSADI
Warga menarik buaya yang berhasil ditangkap dengan cara dipancing di muara Sungai Singkil, Aceh Singkil, Rabu (8/4). Warga Singkil terus melakukan pemburuan pascamanusia dimangsa buaya dua pekan lalu.
- Warga Kecamatan
Singkil, Kabupaten Aceh
Singkil, Provinsi Aceh, kembali membelah perut seekor
buaya yang diperkirakan telah memangsa seorang warga desa di kecamatan setempat.
Camat Kecamatan
Singkil Mochammad Ichsan mengatakan, warga menggunakan umpan berupa ayam dan itik untuk memancing
buaya tersebut.
“Masyarakat bersama seorang pawang berhasil menangkap satu lagi
buaya yang diduga memangsa manusia. Buaya sepanjang enam meter itu kemudian diikat dan dibawa dengan truk ke sekitar perkampungan,” jelas Ichsan kepada Kompas.com, Kamis (9/4/2015).
Setelah
buaya tersebut mati karena ikatan tali yang kuat, warga membedah perutnya untuk mencari kemungkinan tubuh manusia di dalamnya.
”Tetapi tidak ditemukan bagian tubuh tersebut,” katanya.
Ichsan mengatakan, sudah dua ekor
buaya yang ditangkap di sana. Sebelumnya, warga juga membelah perut seekor
buaya setelah terlebih dahulu membakar bagian kepala binatang melata itu. Buaya tersebut ditangkap pada Minggu (5/4/2015) lalu oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Kemudian
buaya itu diminta paksa oleh warga untuk dibakar dan dibelah perutnya. Bangkai
buaya kemudian ditanam oleh masyarakat.
Saat ini, masyarakat di sekitar muara sungai
Singkil masih terus memburu
buaya dengan dipancing. Kemarahan warga dipicu oleh tewasnya Yusril, warga Desa Siti Ambia yang diterkam
buaya saat sedang mencari lokan di sungai itu, akhir Maret lalu.
Kepala BKSDA Aceh Genman Sefti Hasibuan mengakui belum dapat berbuat banyak untuk melindungi satwa tersebut di mauara Sungai
Singkil. Kemarahan warga tidak bisa ditahan oleh timnya. Menurut dia, tim BKSDA dikirim ke sana sejak sepekan lalu setelah adanya permintaan dan laporan dari Pemerintah
Singkil terkait munculnya korban akibat dimangsa binatang tersebut