Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Chit & Chat > Curhat > Puisi-puisi

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 20th August 2010
Nishikawa's Avatar
Nishikawa Nishikawa is offline
Newbie
 
Join Date: Jun 2010
Location: Yogyakarta
Posts: 11
Rep Power: 0
Nishikawa mempunyai hidup yang Normal
Default Kekaguman

Ada sesuatu pada dirimu
Yang membuatku sulit untuk beralih pandang
Seakan memakuku pada satu titik pandang
Dimana waktu dan ruang hanyalah lelucon

Sekedar rasa tertarik atau memang aku memujamu
Tapi kuyakin Tuhan pasti memaklumi apa yang kurasakan ini
Selarik rasa diatas segala keterbatasan
Dimana dunia dan aku saling menertawai

Aku menyukai perasaan ini
Sensasi yang seperti rintik hujan di sore hari
Sejuk dengan aroma alam yang kental
Ditemani secangkir kopi hangat

Reply With Quote
  #2  
Old 20th August 2010
Nishikawa's Avatar
Nishikawa Nishikawa is offline
Newbie
 
Join Date: Jun 2010
Location: Yogyakarta
Posts: 11
Rep Power: 0
Nishikawa mempunyai hidup yang Normal
Default Lunglai

Dalam genggaman dinginnya malam
Dan pekatnya gelap
Kesunyian menyusup tanpa aku ketahui

Ku raba bagian dalam hatiku
Kosong tak bertuan

Seandainya bulan waktu itu tidak terbagi bintang
Aku mungkin akan terhenti

Mencintai namun tak terasa
Terangkai namun tak tersusun
layaknya siang bagaikan malam
Biarpun terang tak terasa ramai

Aku bangga melihatmu
Biarpun hanya selembar kain tipis tak berujung
Dan sebesar batang pohon
Aku masih dapat melihatmu dibaliknya

Sampai kapan aku menunggu agar mawar tersenyum
Senyumannya hanya senyuman terkulum untukku

Lily demikian adanya
Tak bersuara dan bergerak
Gerakan semu saja serta tiupan angin yang terlihat

Last edited by Nishikawa; 20th August 2010 at 07:29 PM.
Reply With Quote
  #3  
Old 20th August 2010
Nishikawa's Avatar
Nishikawa Nishikawa is offline
Newbie
 
Join Date: Jun 2010
Location: Yogyakarta
Posts: 11
Rep Power: 0
Nishikawa mempunyai hidup yang Normal
Default Anak Petani

Kau tahu siapa yang berbicara dengan awan?
Siapa yang bernyanyi dengan angin
Yang berirama mengikuti alunan jerami
Tertidur di punggung hidup berwarna abu

Kau benar....
Dialah Sam, anak petani
Dialah yang selalu berbicara dan berteman dengan awan
Terkadang dia bernyanyi mengikuti alunan jerami
Reply With Quote
  #4  
Old 20th August 2010
Nishikawa's Avatar
Nishikawa Nishikawa is offline
Newbie
 
Join Date: Jun 2010
Location: Yogyakarta
Posts: 11
Rep Power: 0
Nishikawa mempunyai hidup yang Normal
Default Sajak-Sajak Pagi

Selimut pagi yang menyelimuti lekukkan hatiku
Terganti oleh sajak-sajak pujangga pagi
Deburan ombak-ombak sekeras bisikkan kupu
Rengkuhan mawar membuatku sesak
Bersama dengan belaian angin utara dan rona mega di ufuk barat

Lihatlah edellweis yang sangat menawan di ujung mataku
Untukmu wahai penyair-penyair cinta abadi
Untuk cupid yang hanya aku sampaikan sedikit salam dan senyuman untuknya
Untuk musim cinta dan menyayangi bergandengan tangan di pojok taman

Cemara-cemara berpayung megah mentari
Kristal-kristal salju yang tersangkut diujung jemariku
Merengkuh manja layaknya anak beruang

Mawar-mawar sirna bermahkotakan duka lara
Sedih bersama langit-langit suram

Hai sajak-sajak pagi, yang membangunkanku dari tidur panjangku

Bangunkan aku dari mimpi-mimpi burukku
Hingga aku tak lagi ditemukan dengan mata lebam dan membiru

Tangan-tanganku yang kini tidak lagi dapat mencapai bayang-bayang matahari
Jiwa-jiwaku mati tertusuk embun-embun malam
Kaki-kakiku terpasung jiwaku yang mati

Saat bayang-bayangku memendek dan semakin sirna
Saat leher-leherku tergorok filsafat-filsafat buta
Dan prasasti-prasasti kokoh berdiri
Aku hanya memeluk kaki dinginku di ranjang tidurku

Urat-urat nadiku semakin pendek dimana hatiku berontak dan mengerang
Dimana jantung-jantung yang berdetak semakin cepat hingga tidak berbunyi
Warna merah darahku yang tergantikan putih salju
Waktu-waktu yang menyesakkan kamarku
Hingga ku mencari dimana kenangan abadi tentangmu diatas mawar sebagai embun pagi
Reply With Quote
  #5  
Old 20th August 2010
Nishikawa's Avatar
Nishikawa Nishikawa is offline
Newbie
 
Join Date: Jun 2010
Location: Yogyakarta
Posts: 11
Rep Power: 0
Nishikawa mempunyai hidup yang Normal
Default Hingga Dia Tersenyum

Melihat kabut-kabut putih teranyam bersama alunan sutra simphoni
Pucuk-pucuk dandelion yang semakin pudar
Disirami embun siang hari

Biarlah hati ini menunggu
Biarlah perasaanku ini membias
Biarlah jiwa ini terikat benang-benang merah
Hingga dia tersenyum....

Dari Tokyo hingga Hamamatsu
Aku menunggu....
Menunggu hingga dia tersenyum

Lingkaran-lingkaran waktu mengikatkan aku di pohon oak merah jingga
Mataku menangis diantara Tokyo dan Hamamatsu
Hatiku meronta....
Ingin lepas dari ikatan waktu

Diantara langit-langit yang terjulur menerus ke utara
Hingga selatanpun penuh dengan langit-langit utara
Tapi hatiku tidaklah penuh dengan waktu
Waktu yang tadi mengikatku di pohon oak merah
Di tengah danau

Pijakku tak lagi sekuat dulu
Jemariku tak lagi selembut belaian nyiur-nyiur pantai
Tubuhku tak lagi setegar batu karang

Hingga dia tersenyum...
Senyuman yang membuatku tetap hidup
Hidup melewati kasur-kasur rintangan
Dan makanan-makanan waktu

Biarlah kuning menjadi putih
Ketika putih menjadi mega di langit-langit utara
Aku menunggunya
Hingga dia tersenyum.....
Reply With Quote
  #6  
Old 20th August 2010
Nishikawa's Avatar
Nishikawa Nishikawa is offline
Newbie
 
Join Date: Jun 2010
Location: Yogyakarta
Posts: 11
Rep Power: 0
Nishikawa mempunyai hidup yang Normal
Default Dimana Saat Aku Mencintaimu

Untuk setiap desah nafasku yang kian hilang
Demi daun-daun oak merah yang semakin berguguran
Janjiku pada matahari menguning hingga jingga dan hitam legam
Dan kenanganku kepada mawar yang bermahkotakan sesal

Mengapa hatiku tak lagi utuh hingga berlubang di tengah
Jiwaku cacat tersayat kepingan-kepingan duka di pagi hari
Suaraku tenggelam di danau tengah kota
Kegelisahan aku tampak nyata di kelopak mataku

Kupu-kupu tak pernah mau mengerti
Mereka terus bernyanyi dan mengepakkan sayapnya
Di hari saat kau tinggalkan aku bersama kelopak sakura

Jiwaku masih bergulat dengan waktu
Bajuku terus berlumuran tanah dan debu-debu
Serta ragaku yang terkoyak-koyak duri-duri sembilu

Rasa sakit itu membuatku bersyukur saat menyadari cinta itu tidak meninggalkanku...
Mulai hari ini aku menggenggam cinta itu dan tak akan melepaskannya lagi...
Aku tidak tahu mengapa aku menyukaimu

Banyak yang tidak aku mengerti saat aku tertidur, berdiri, duduk
Dan saat aku terbangun di malam hari...
Saat aku kedinginan oleh angin malam
Juga saat aku mulai mencintaimu...
Reply With Quote
  #7  
Old 22nd August 2010
Nishikawa's Avatar
Nishikawa Nishikawa is offline
Newbie
 
Join Date: Jun 2010
Location: Yogyakarta
Posts: 11
Rep Power: 0
Nishikawa mempunyai hidup yang Normal
Default Kelambu Purnama

Kelambu-kelambu kelam yang menemani purnama malam
Menari tanpa iringan dan rintihan malam
Hanya kelam dan kelam
Kelambu purnama yang kelam
Reply With Quote
  #8  
Old 13th September 2010
Revolusioner's Avatar
Revolusioner Revolusioner is offline
Newbie
 
Join Date: Jul 2010
Posts: 6
Rep Power: 0
Revolusioner mempunyai hidup yang Normal
Default

kren ndan puisiny.. Bgus bgt..!!
Posted via Mobile Device
Reply With Quote
  #9  
Old 17th December 2010
Nishikawa's Avatar
Nishikawa Nishikawa is offline
Newbie
 
Join Date: Jun 2010
Location: Yogyakarta
Posts: 11
Rep Power: 0
Nishikawa mempunyai hidup yang Normal
Default Pujangga

Aku bukan pujangga yang menulis ribuan kata
Aku bukan filsuf yang memiliki jutaan makna
Tapi seorang yang mencintaimu tanpa kata-kata
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:51 PM.


no new posts