[tuyulsakti]

wrote:

aura rupakan manifestasi dari warna tubuh.

banyak cara dan upaya untuk memunculkan warna2 tertentu pada tubuh, agar 'peruntungan' bs betah pada perjalanan hidup kita.

baik rezeki, percintaan, dll.

tentunya tidak mengangkangi kuasa Sang Kausa Prima.





"ingkang kawastanan joged inggih menika ebahing sedoyo saranduning badan, katoto pikanthuk ungeling gendhing lan jumbuhing pasemon. itulah sepotong madah yang diucapkan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Suryobrongto ketika mengajarkan tari jawa gaya yogyakarta baik secara teknik (fisikal) maupun olah bathin (rasa) dalam filsafat joged mataraman.

penari jawa, ketika mereka belajar menari kepada empu-empu tari pada masa itu, tidak hanya diajarkan bagaimana secara fisikal mereka pas dalam menggerakkan anggota tubuhnya, akan tetapi dituntut juga harus menguasai kedalaman rasa dan filsafat dalam menari"(Agung Suharyanto).



Di Masyarakat (Batak) Simalungun mengenal sebuah seni Olah Gerak yang disebut DIHAR. Kini istilah Dihar telah dipersempit pemahamannya menjadi Silat saja.

Dalam satu umpun pembelajaran Dihar, ada dikenal Mandihar Dear Pangurasan.

Didalamnya dipelajari gerak untuk menghilangkan Hangalan (Sengkala, Energi negatif tubuh).

Ada pula Tortour Maranggir, yaitu Olah Gerak yang memakai jeruk purut sebagai perantaranya, untuk memunculkan aura yg diharapkan.



Di Melayu, ada beberapa ragam gerak kontemplasi yg bisa berefek penyembuhan, melancarkan rezeki, memuluskan perjodohan dan kharisma.