FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Para cowok di beberapa suku ini rela merasakan sakit agar mendapatkan predikat cowok tulen! Large Image Link (512 kB) Ilustrasi kejantanan masa kini Tapi beberapa hal dan ilustrasi diatas sangat kontras bila dibandingan oleh beberapa suku primitif berikut ini, percaya nggak percaya, untuk menguji kejantanan seorang laki-laki di suku tersebut mereka wajib melakukan ritual-ritual yang sangat menyakitkan, dan kalau kamu yang ngelakuin pasti saya jamin bakal nangis terbirit-birit. Meskipun memang menyakitkan, tapi selepas dari ritual ini mereka akan jadi pria sejati yang jantan dan mungkin jadi rebutan para wanita di sukunya. Seperti apa sih ritual menyakitkan itu? Berikut ulasannya. 1 Gantung Diri Dengan Cara Gila ![]() Jika kamu terlahir sebagai suku Mandan yang ada di Dakota Utara, Amerika Serikat, maka di umur 8 tahun dipastikan akan mengalami ritual menyakitkan ini. Ritual ini bernama Okipa, tata cara pelaksanaannya adalah dengan menyuruh bocah-bocah berusia 8 tahun untuk berpuasa selama seminggu tanpa putus. Setelah berpuasa selama seminggu, mereka pun akan digantung dengan cara yang ekstrim. Yakni dengan cara memasukkan semacam pengait ke beberapa anggota tubuh yang kemudian akan dihubungkan dengan tali lalu digantung. 2 Berduel Dengan Singa ![]() Singa adalah simbol kejantanan terkuat. Orang-orang dulu pun dengan simpelnya beranggapan kalau ingin jantan ya harus bisa melawan singa. Setidaknya inilah yang dipercaya suku Masaai yang ada di Kenya dan Tanzania. Ya, untuk diakui jantan setidaknya oleh orang suku sendiri, maka para lelaki harus benar-benar berhadapan dengan singa. Tentunya para kontestannya tidak hanya berbekal tangan kosong tapi punya tombak sebagai satu-satunya senjata. Tak ada aturan, asalkan singa yang diincar mati maka si peserta ini sudah bisa dianggap dewasa. Namun, namanya juga raja hutan, tentu tak semudah membunuh anak kucing. Kerap kali ritual ini membawa korban di sisi manusianya. 3 Masukkan Tangan ke Sarang Semut Peluru ![]() Seseram apa sih semut peluru sehingga membuatnya banyak dihindari? Jika dianalogikan, ketika terkena satu gigitannya di tanganmu, maka kamu akan merasakan sakit seperti menahan sebuah peluru yang dilepaskan dari sebuah senapan. Makanya namanya adalah semut peluru. Nah, jika satu gigitan saja sudah seperti itu rasa sakitnya, bagaimana jika 10 sampai 20 ekor, atau bahkan satu koloni? Mending milih tangan putus deh. Namun berhadapan dengan semut-semut mematikan ini adalah bagian dari ritual terpenting suku Satare-Mawe di Amazon selama bertahun-tahun. Ya, sama seperti semua ritual menyakitkan di daftar ini, tujuannya adalah sebagai tanda jika seseorang sudah resmi jadi dewasa alias jantan. 4 Memahat Tubuh ![]() Selain singa, buaya juga merupakan simbol kejantanan. Kepercayaan ini sangat dipahami oleh orang-orang suku Sepik yang ada di Papua Nugini. Namun berbeda dengan suku Masaai yang harus melawan singa, suku Sepik malah meniru wujud si buaya sebagai simbol kejantanan. Bukan dengan cara memakai kulit atau tengkoraknya sebagai aksesoris, namun membuat kulit para prianya terlihat seperti seperti kulit buaya alias sisik. Ya, bagaimana bisa kulit manusia menyamai buaya? Maka cara yang dilakukan adalah dengan menciptakan bekas luka yang hasil jadinya nanti akan bisa mirip seperti sisik. Caranya yakni dengan melukai dengan sengaja sekujur tubuh yang nantinya akan menimbulkan bekas luka yang berjajar rapi. Sangat menyakitkan? Tentu saja. 5 Khitan Dengan Cara Ekstrim ![]() Di Indonesia sendiri khususnya umat Muslim, khitan adalah hal yang wajib dilakukan dan kadang juga jadi tanda akan kedewasaan. Walaupun tanda dewasa sebenarnya adalah lewat mimpi basah. Di sini, khitan biasa dilakukan di umur yang masih kecil, misalnya SD sampai SMP. Nah, Suku Xhosa di Afrika Selatan ini juga melakukan hal yang sama. Bedanya, mereka melakukan khitan tersebut di usia yang bisa dibilang cukup tua. 6 Terjun Bebas dari Bangunan Tinggi ![]() Ritual kejantanan mirip bungge jumping ini dilakukan oleh sebuah suku pedalaman di Pentecost, sebuah tempat yang ada di kepulauan Pasifik selatan. Cara pelaksanaannya persis sama seperti olahraga ekstrem satu itu. Mereka akan menaiki bangunan tinggi yang terbuat dari kayu yang disusun sedemikian rupa lalu meloncat indah. Tidak ada penilaian khusus sih, hanya saja ketika kepala si kontestannya bisa meraih jarak yang dekat sekali dengan tanah, maka bisa dianggap lulus ujian kejantanan. Ga bisa dibayangkan gimana rasanya kalau kita melakukan deretan ritual diatas, sangat kontras sekali dengan kemajuan peradaban sekarang yang menganggab cowok tulen atau jantan adalah cowok yang bertanggungjawab terhadap setiap tingkah laku dan perkataannya, tapi yang namanya hukum adat, melakukannya adalah kewajiban meskipun kadang tidak bisa diterima akal sehat. |
![]() |
Thread Tools | |
|
|