Tampilan website Ashley Madison yang mendorong perselingkuhan. (AFP)
Kanada - Situs perselingkuhan Ashley Madison diretas. Data pribadi sebanyak 39 juta penggunanya jatuh ke tangan peretas yang bisa menggunakan data tersebut untuk pemerasan.
Dua kantor hukum asal Kanada, Charney Lawyers and Sutts dan Strosberg LLP, mengajukan gugatan kelas ke pengadilan pada hari Kamis lalu atas nama segenap warga Kanada yang data pribadinya terancam terekspos.
Mereka mengajukan tuntutan senilai US$ 578 juta kepada Avid Dating Life dan Avid Life Media sebagai perusahaan yang menjalankan situs Ashley Madison.
"Sejumlah mantan pengguna AshleyMadison.com telah mendekati kami terkait gugatan kasus pelanggaran privasi di bawah UU Kanada. Mereka marah karena AshleyMadison.com gagal melindungi informasi penggunanya. Bahkan, di beberapa kasus, pengguna situs membayar supaya data mereka dihapus, tetapi ternyata data tersebut masih ada, lalu terekspos," tulis pernyataan resmi dua kantor hukum tersebut.
Kedua kantor hukum tersebut tidak mengajukan tuntutan kepada peretas.
Dalam pembelaannya, Ashley Madison mengatakan bahwa data yang bocor tidak dapat digunakan untuk membuktikan bahwa penggunanya berselingkuh.
24th August 2015
Ashley Madison Diretas, Jutaan Data Tukang Selingkuh Bocor
