FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Ribuan warga berkumpul di Athena, 5 Juli 2015 waktu setempat. Hasil awal referendum menyatakan lebih dari 61 persen rakyat Yunani " menolak " syarat yang ditentukan oleh Uni Eropa-IMF. (AFP Photo/Louisa Gouliamaki) Athena - Dana Moneter Internasional (IMF) terjebak dalam situasi sulit menghadapi perundingan selanjutnya dengan Yunani. Pasalnya, lembaga keuanga global itu dibenci Yunani dan diabaikan Eropa. Wakil Direktur Departemen Eropa IMF, Susan Schadler, mengatakan kemampuan IMF untuk menekan Yunani semakin terbatas sejak Yunani mengalami gagal bayar (default) utang pekan lalu sebesar 1,6 miliar Euro (US$ 1,8 miliar). “Karena Yunani tidak mampu membayar pekan lalu berarti peran IMF dibatasi karena saat ini tidak dapat memberikan pinjaman lagi kepada Yunani,” kata Schadler Senin (6/7) waktu setempat. Schadler mengatakan kebangkrutan Yunani terletak pada kemauan politik negara-negara Eropa. Jika mereka tidak bersedia memberikan tambahan pinjaman, otomatis Yunani tak mampu membayar utang kepada IMF. Sebaliknya, Uni Eropa bisa memutuskan mengganti semua utang Yunani atau menyediakan kredit khusus sampai akhir. IMF saat ini menunggu keputusan para anggota Uni Eropa yang memiliki dana program penyelamatan. Tindakan itu artinya mengalihkan tanggung jawab Yunani kepada Eropa. “IMF berada dalam posisi canggung,” kata mantan kepala ekonom IMF, Ken Rogoff. IMF tidak akan mengirimkan perwakilan dalam pertemuan darurat para menteri keuangan zona Euro hari Selasa (7/7) malam di Brussels, Belgia. Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras akan mengajukan proposal utang terbaru pasca referendum. “IMF telah memberi catatan atas hasil referendum di Yunani. Kami memantau situasinya dan siap berdiri untuk mendampingi Yunani jika diminta seperti itu,” kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde hari Senin (6/7). Kalimat “jika diminta” adalah persoalan. Tidak jelas apakah Eropa tetap menginginkan IMF atau tidak dalam perundingan dengan pemerintah Yunani untuk mencapai kesepakatan baru. Padahal, dua program dana talangan datang dari IMF, Komisi Eropa, dan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dengan syarat reformasi dan kebijakan penghematan yang memaksa Yunani memangkas pengeluaran. Pekan lalu, Tsipras mengatakan IMF memiliki “tanggung jawab kriminal” atas krisis utang Yunani. IMF juga sudah mengeluarkan studi terkait ekonomi dan keuangan Yunani yang diperkirakan pertumbuhannya nol persen lagi tahun ini. Eropa Terganggu Menurut studi IMF, Eropa harus memberikan tambahan dana sebesar 36 miliar Euro (US$ 40 miliar) sebagai operasi penyelamatan demi menstabilkan keuangan negara itu sampai tahun 2018. Usulan IMF telah mengganggu sekutu terdekatnya terutama Jerman. “Selama mereka melakukan apa yang Eropa ingin dengar, yakni meminta tindakan lebih keras atas Yunani, maka suara mereka akan didengarkan,” kata Ashoka Mody yang merupakan arsitek dibalik pemberian dana talangan untuk Irlandia. Sementara itu, Gedung Putih kemarin mendesak Yunani dan para pejabat Eropa agar mencapai kesepakatan untuk mempertahankan Yunani dalam zona Euro. Meskipun ada perbedaan di kedua pihak, juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan baik Yunani maupun Eropa merasa yakin bahwa kepentingan utama mereka adalah menyelesaikan utang Yunani dengan bertahan di Euro. “Tugas para pemimpin Eropa masih tetap sama. Kami memiliki indikasi panjang bahwa pandangan kami adalah kepentingan kolektif atas perbedaan ini bisa diatasi,” kata Earnest. Dia menambahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tidak akan menjadi perantara Uni Eropa dengan Yunani. “Pada akhirnya, itu adalah tanggung jawab Eropa untuk menyelesaikannya,” kata Earnest. |
![]() |
Thread Tools | |
|
|