Pada Era Tahun 70- 80, Gus Dur pada waktu itu sudah kembali di Jakarta setelah pengembaraannya di Timur Tengah.
Pada waktu itu beliau disuruh oleh Ibundanya. Ibu Wahid untuk pergi mengaji kepada Al Walid Habib Abdurrahman Assegaf
di bukit duri. Karena itu tempat terdekat dari rumah beliau dulu ,di Taman Amir Hamzah ( Dekat Masjid Jami' matraman).
Banyak orang tidak tahu bahwa Gus Dur pernah menimba ilmu pada Al Walid Habib Abdurrahman Assegaf.
Semoga informasi ini menambah wawasan untuk kita semua.
Spoiler for :
keseharian gusdur
Kegiatan Gus Dur selalu di awali dengan bangun sekitar pukul 4 subuh, Mandi Sholat dan olah raga kecil, sekitar jam 6-an beliau selalu di urut,terapi refleksi, sekarang-sekarang ini gus dur pun suka berendam dengan ramuan- ramuan alami untuk menjaga kesehatan fisik beliau.
Setelah itu beliau biasanya sudah menerima tamu, kadang pukul 5 subuh pun sudah ada tamu yang menyambangi rumah beliau,kadang kyai kampung, kyai besar, calon gubernur,bupati, pejabat,tentara, teman2 LSM, agamawan,rakyat biasa, macam- macamlah orang yang datang ke gus dur.
Macam-macam pula niat mereka bertemu gus dur, ada yang meminta doa agar lancar pada pilkada,ada yang minta doa agar naik jabatan, ada yang konsultasi partai, ada yang ngasih info perkembangan di tubuh tentara, ada yang sekedar diskusi, malah ada yang datang sekedar ngajak gus dur "ngejoke", kalo kalangan rakyat biasa, kebanyakan minta dinamain anak oleh gus dur.
Intinya Gus Dur tidak melarang siapapun untuk bertemu beliau, baik orang atas atau pun, karena bagi gus dur menyambung silaturahmi itu sangat baik, selain lebih mengikatkan tali persaudaraan, gus dur pun banyak menambah bendahara informasi beliau. Dan mestinya pemimpin seperti itu lebih banyak mendengar, memberikan solusi, mau diajak diskusi.
Kadang Gus Dur sebelum pergi,kira-kira pukul 8 pagi, suka mengajar ngaji di masjid Al-Munawaroh, dekat rumah beliau,biasanya beliau mengajar para santri pondok pesantren ciganjur maupun santri kalong, walaupun secara jujur gus dur sangat ingin mengisi hari tuanya dengan mengajar di pesantren, cuma di karenakan tanggung jawab yang besar terhadap Indonesia yang beliau cintai, beliau lebih memilih untuk mengemban tanggung jawab itu.
Biasanya pukul 10.00 WIB Gus Dur sudah berangkat keacara, baik di Jakarta Maupun di daerah,selain mengisi ceramah- ceramah, gus dur lebih sering mengadakan pengajian keliling, di hampir seluruh Indonesia, bisa dalam satu hari beliau mengisi pengajian di 3 tempat, karena memang dasarnya darah beliau darah pesantren, kegiatannya pun tidak jauh dari kegiatan para santri, Mengaji. Selain itu gus dur menggali informasi dari masyarakat yang memang jelas-jelas mewakili gambaran penduduk Indonesia, maka tak salah kalo gus dur itu dijuluki "bapak bangsa",karena memang gus dur itu mengayomi rakyatnya.
Bila anda sempat menghadiri pengajian beliau, sekali -kali bertanyalah, apakah mereka-mereka yang datang ke pengajian itu di undang/disuruh datang atau dibayar, hampir semuanya mengatakan, bahwa mereka2 datang sendiri-sendiri maupun beramai ramai karena adanya gus dur. Itu menunjukan antusias masyarakat dan kecintaan mereka terhadap gus dur.
Bila siang beliau akan "ngantor " di PBNU, kantornya paling pojok, kanan dari pertama kita masuk gedung PBNU. Di kantor tersebut beliau menerima segala macam tamu, baik dari daerah,maupun dari luar negeri.
Hampir setiap hari beliau mengisi acara di daerah- daerah dan kembali ke Jakarta selalalu larut malam, menunjukan komitmen beliau terhadap tanggung jawab sebagai "bapak bangsa" tadi itu.
Dalam 1 Minggu biasanya Gus Dur mencuci darah di RSCM, sebanyak 2 kali butuh 4 jam untuk gus dur melakukan cuci darah tersebut, betapa sabar beliau menerima keadaan fisik beliau. Walaupun du;u sebenarnya bisa saja gus dur melakukan "ganti ginjal",namun gus dur menolak,karena berkaitan dengan fikh, bahwa segala sesuatu yang bersifat subhat/samar-samar, mengandung keburukan. disini gus dur menghindari hal tersebut, karena walaupun banyak yang mau mendonorkan ginjalnya untuk gus dur,tapi beliau lebih memilih mencuci darah, daripada menggunakan barang subhat, yang beliau sendiri khawatir akan hal tersebut.
Banyak hal yang bisa kita pelajari dari gus dur, yaitu sikap konsisten beliau terhadap hal- hal yang beliau lakukan, dan akan terus beliau lakukan, karena bagi saya sikap konsisten itu sangat jarang dapat dilakukan kebanyakan orang.
Gwe masih terbayang saat gus dur turun tahta, hanya pake kolor dan kemeja doank... lucu namun juga risi lihat presiden saat itu lengser koloran doank .. RIP Gus .. !!