Pantaskah Juventus Memasang 3 Bintang Emas di Kostum mereka jika Scudetto kali ini ??
Selamat siang buat Para ceriwiser...
Sebelumnya, mohon maaf kalau nih Thread
Jadi, mohon dimaafkan kalau
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Upsssssssss:
Mohon di Rate dan Tinggalkan si Komeng dimari ya Gan !!!!
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Setelah Memastikan Scudetto, pantaskah Juventus memasang tiga bintang di atas logo klub musim depan?:
Hubungan Juventus dengan FIGC jelas belum bisa dikatakan membaik. Faktanya tuntutan hukum sebesar 444 juta euro dilayangkan klub terkait skandal Calciopoli. Skandal memalukan sepakbola Italia itu berbuntut terdegradasinya Juventus ke Serie B dan dua Scudetto mereka dicopot.
Bagi manajemen si Nyonya Tua, andai juara musim ini mereka tetap merayakan gelar ke-30 sekaligus menambah satu bintang di jersey mereka, tak peduli federasi tidak mengakui.
Kontroversi tiga bintang berpeluang terjadi di akhir musim nanti karena tidak ada aturan yang melarang Juventus untuk melakukannya. Aturan bintang yang terpasang di atas logo klub bukan aturan resmi yang dikeluarkan FIGC.
Pengenalan bintang di atas logo tim adalah penemuan Umberto Agnelli pada tahun 1958. Dia mencetuskan ide ini setelah timnya mengamankan Scudetto yang kesepuluh. Hal ini kemudian diikuti Inter (1966) dan AC Milan (1979).
Bagaimana dengan Coppa Italia? Mungkin saja Juventus berminat menambahkan satu bintang perak di logo karena musim ini mereka berpeluang menjadi tim pertama yang mengangkat trofi turnamen tersebut untuk yang kesepuluh kali.
Juventus akhirnya sukses mengukuhkan diri sebagai kampiun Serie A 2011/12 usai membungkam Cagliari 2-0 di Stadio Sant'Elia, Senin (7/5) dinihari WIB.
Mirko Vucinic membuka skor untuk La Vecchia Signora di menit-menit awal sebelum gol bunuh diri Michele Canini di babak kedua menamatkan perlawanan tuan rumah.
Dengan total perolehan 81 angka dalam 37 laga, skuad Antonio Conte tak mungkin lagi tersalip oleh AC Milan (77 poin), yang di saat bersamaan mesti mengakui keunggulan Inter 4-2 dalam derby della Madonnina.
Baru enam menit pertandingan berjalan, papan skor sudah menunjukkan angka 1-0 buat kubu tamu. Vucinic dengan dingin menaklukkan kiper Michael Agazzi setelah menerima umpan chip kiriman Andrea Barzagli.
Unggul dini, Juventus gagal memanfaatkannya untuk menguasai permainan. Namun demikian, mereka sempat mengancam dua kali lagi tak lama berselang lewat Simone Pepe. Tembakan pertama sang winger ditangkis dengan gemilang oleh Agazzi, sementara yang berikutnya dapat diblok oleh barisan pertahanan Gli Isolani.
Cagliari sendiri tergolong jarang menghadirkan bahaya untuk difesa Juve kendati lebih dominan dalam ball possession. Peluang terbaik mereka di paruh pertama hanyalah lewat sepakan kencang Mauricio Pinilla dari jarak sekitar 35 meter, yang meleset tipis di samping gawang kawalan Gianluigi Buffon.
Pascarehat, barulah tim tuan rumah menyuguhkan performa yang lebih baik dan tampak lebih berbahaya. Pada menit ke-53, sebuah serangan balik kilat yang diarsiteki oleh Rajda Nainggolan berujung dengan terjatuhnya Andrea Cossu di kotak penalti Juve usai berjibaku dengan Giorgio Chiellini.
Namun, protes para pemain Cagliari yang meminta tendangan 12 pas tak digubris wasit Daniele Orsato. Sang arbitro malah memberikan kartu kuning buat Cossu karena menilai gelandang serang tuan rumah itu melakukan simulasi.
Sempat terlihat gamang, Juve kembali mendapatkan momentum dan memperoleh peluang lewat tembakan Vucinic yang mampu ditangkal penyelamatan akrobatik Agazzi. Kans susulan datang melalui tandukan Martin Caceres yang berakhir melebar.
Pada menit ke-74, Si Nyonya Tua berhasil menambah angka setelah bek Cagliari, Michele Canini, tak sengaja membelokkan bola umpan silang dari Caceres ke dalam gawang sendiri.
Skor 2-0 bertahan sampai akhir peluit panjang berbunyi, dan Juventus pun berpesta menyambut scudetto perdana pasca-calciopoli setelah mendengar kabar bahwa Milan takluk oleh Inter.