
3rd May 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Usamah Terpojok Sejak Maret
Osama bin Laden bicara di hadapan sejumlah wartawan yang telah diseleksi di pegunungan provinsi Helmand, Afghanistan selatan pada 24 Desember 1998. Pria kelahiran Arab Saudi 10 Maret 1957 ini disebut sebagai dalang dari serangan 9/11 di New York, Amerika Serikat. AP/Rahimullah Yousafzai
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Perburuan selama 10 tahun usai sudah. Usamah bin Ladin, pemimpin Al-Qaidah yang dituding sebagai dalang pengeboman di berbagai negara, termasuk serangan ke menara kembar World Trade Centre 11 September 2001, akhirnya tewas Ahad pagi waktu Pakistan. Dia tewas dalam sebuah baku tembak dengan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat, Navy Seals.
Serangan itu ternyata tidak tiba-tiba, tapi telah dirancang sejak Maret lalu. Bahkan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama memimpin langsung rapat penyerbuan. Sejak 14 Maret Dinas Intelijen Amerika Serikat memang telah "mengunci" lokasi persembunyian Usamah.
Usamah tewas bukan di gua-gua persembunyiannya, melainkan di sebuah mansion seharga USS$ 1 juta atau sekitar Rp 8,6 miliar di dekat akademi militer di Abbottabad, 100 kilometer dari Islamabad, Ibu Kota Pakistan. Pemerintah Amerika Serikat rezim George W. Bush dulu pernah mengumumkan kematian Usamah. Tapi ternyata dalang teror ini lolos dari serangan.
Jejak Usamah terendus lagi sejak Agustus 2010. Rapat-rapat maraton tentang rencana penyerbuan dipimpin langsung oleh Obama. Rapat itu dihadiri sejumlah pejabat militer, kepala Dinas Intelijen Amerika Serikat, bahkan juga Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton. Setelah lima kali rapat, Jumat lalu dia memerintahkan penyergapan. Puncaknya, Ahad pagi, saat Obama bermain golf di Pangkalan Angkatan Andrews, di Abbottabad satu pasukan menyerbu rumah Usamah. Dia tewas bersama dua adik dan putranya. TV Pakistani kemudian menayang sesosok wajah dengan luka tembak di keningnya.
Warga Amerika pun berpesta menyambut kematian orang yang nyawanya dihargai pemerintah Amerika senilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 215 miliar itu. Di sepanjang kawasan puat perbelanjaan mewah Times Square, kawasan bekas runtuhnya gedung WTC atau ground zero orang berteriak meneriakkan yel-yel sambil mengibarkan bendara Amerika. "Amerika...Amerika," begitu kata mereka.
"Matinya Bin Ladin menandai pencapaian paling tinggi upaya bangsa kami memukul Al-Qaidah," ujar Obama.
Lalu, di mana jasad Usamah? Sepeerti dikutip The Daily Mail, seorang petinggi Amerika mengatakan jasad Usamah dikubur di laut karena tak ada satu negara pun yang mau menerimanya.
AP | REUTERS | GUARDIAN | ANDREE PRIYANTO
|
|