View Single Post
  #1  
Old 4th February 2011
atheis's Avatar
atheis atheis is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!
Default Bonus buat Pelanggan, Harga Pertamax Turun Rp 100


Tempo/Panca Syurkani

Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Tbk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax sebesar Rp 100. Harga pertamax diturunkan mulai Kamis (3/2) dari harga awal Rp 8.050 menjadi Rp 7.950. "Iya, harganya turun seratus rupiah," kata juru bicara Pertamina, Mochammad Harun, ketika dihubungi Tempo, Jumat (4/2).

Menurut Harun, penurunan harga didasarkan pada rapat evaluasi dan konsolidasi penjualan Pertamax, yang dinilai sejak tahun lalu. Karena konsumsi pertama naik, Pertamina memberi insentif kepada konsumen sebesar Rp 100 dengan cara menurunkan harga.

Penjualan Pertamax pada awal 2010 mencapai 13.00 kiloliter. Sementara pada awal Januari tahun ini konsumsi meningkat mencapai 2.500 kiloliter. Jumlah konsumsi yang tinggi itu menguntungkan Pertamina. "Makanya kami putuskan menurunkan harga," ujar Harun.

Harun membantah penurunan itu sebagai bentuk reaksi atas murahnya harga BBM yang dijual kompetitor. Harga BBM yang dijual Shell misalnya. Ketika Pertamina menjual pertamax Rp 8.050, Shell justru menjual BBM jenis yang sama dengan harga Rp 7.950. "Mereka justru yang berpatokan pada harga Pertamina," kata Harun.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Eri Purnomohadi, membenarkan penurunan itu. Namun, harga Pertamax sebesar Rp 7.950 itu sebenarnya sejak pertengahan Januari lalu. Pada awal Januari harganya Rp 7.550, lalu naik pada 16 Januari. "Saya tidak tahu kalau awal bulan ini harganya sempat naik," tuturnya.

MUHAMMAD TAUFIK


Reply With Quote