<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">
Selamat datang kembali di thread by JoyBoyX & TMS!
Kali ini kita akan bahas tentang cahaya dan anomali/abnormalitas-nya yang terkadang luput dari perhatian kita, padahal hasilnya unik-unik lho. Dah, ga usah banyak bacot langsung aja kita cekidot! selamat menikmati 
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;"><span style="font-size:14px;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="color:blue;">
Kalau agan/sista pernah liatnya (ane cuma pernah liat 2x), selamat! kalian sudah melihat fenomena langka yang disebut Cloud Iridescent. Nah apa sih cloud Iridescent itu?
CI adalah fenomena yang terjadi akibat cahaya matahari yang dibiaskan oleh tetesan air/es yang berada dibalik awan dan terpapar oleh sumber air lain di permukaan bumi (kolam, genangan air, dll) dan dibiaskan balik lagi ke langit. Biasanya di tempat kejadian sih bakal ada sumber mata airnya, tapi ga harus dari hujan. Malah fenomena ini lebih sering terjadi saat matahari lagi terik-teriknya.
Green Flash
<span style="font-family:Comic Sans MS;">
Nah ini satu lagi fenomena langka yang agak terkenal juga. Brocken Spectre. Berhubung agak susah ngetiknya, kita singkat jad BP aja, oke? 
Kok terkenal? Buat yang suka manga/anime one Piece pasti dah tau fenomena ini dari arc Skypea. Tapi buat yang belum tau, yuk ane jelasin.
BP ini adalah fenomena yang dihasilkan oleh cahaya yang membelakangi objek dengan bidang pantul yang cukup jauh dari objek itu sendiri. Efeknya adalah bayangan yang dihasilkan terkonversi cukup jauh sehingga menimbulkan efek bayangan raksasa. Dan ini memang di daerah tertentu dijadikan mitos adanya raksaa di gunung/bukit. Karena objek diatas bukit yang tinggi dengan bidang pantul dibawahnya cukup jauh.
Bidang pantul yang dibutuhkan tidak hanya tanah, bisa juga kabut, awan, dll. Seperti di manga One Piece dimana pendudk diatas awan (ini fiksi lho) yang terkena cahaya matahari dan bayangannya dipantulkan di kabut diatas lautan, menciptakan efek bayangan super raksasa. Ngeri juga sih buat yang ga tahu 
</div></div></div>
Spoiler for Fenomena Optik:
Caustic Network
Penikmat batu akik akrab nih dengan fenomena satu ini. Pleiochroism adalah fenomena dimana sebuah benda akan berubah warna seusai arah datangnya cahaya. Febomena ini terjadi akibat polarisasi cahaya yang berbeda beda sesuai bentuk sudut objek yang disinari. Gelombang cahaya dibengkokkan dengan alur yang berbeda-beda mengikuti keluk dan sudut benda. Hal ini memiliki 2 syarat, benda tersebut memiliki sudut tertentu dan ada kandungan mineral didalamnya. Mineral ini berfungsi sebagai sebagai media untuk menyerap frekuensi cahaya tertentu yang kelak akan menghasilkan perbedaan warna saat gelombang cahaya diteruskan.
Spoiler for Fenomena Fotografi:
Nah, masuklah kita ke ranah Foto-foto. Ada 2 fenomena yang umum tapi masih banyak yg belum tahu. Lest check!
Flare
<span style="font-size:14px;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="color
urple;">under-exposure adalah hasil rekam sensor-gambar/film pada kamera yang kurang (under) menyerap cahaya di lingkungan objek foto. Hasilnya adalah foto yang dihasilkan kurang tajam dan kurang kontras. Biasanya terjadi jika kita memotret objek saat sore atau malam hari, bisa juga terjadi di ruangan Indoor yang kurang pencahayaan.
Selain teknik memotret, kecanggihan kamera juga mempengaruhi hasil foto di ruang dengan intensitas cahaya rendah. Kamera canggih seperti DSLR memiliki banyak fitur untuk mencegah efek ini. Namun berbeda dengan phone camera. Karena terkadang hanya dengan penambahan flash light tidak cukup mempertajam hasil foto.
Perlu handphone dengan kamera yang memiliki fitur dan spec mumpuni untuk mengakali efek under exposure ini. Misalkan kamera dengan fitur Hi-Light f/2.0 aperture dan kamera depan 16MP dengan sensor 1/3.1 yang menangkap cahaya 400x lebih terang, tentu menambah ketajaman foto saat pajanan cahaya rendah Terutama untuk ber-selfie ria di pantai sore hari contohnya, jarang ada smartphone yang memiliki kemampuan Ultra HD untuk foto yang dihasilkan dalam keadaan minim cahaya
Yuk Mampir ke Thread Kece yang Lain 