Relawan Batman (Basuki Tjahaja Purnama Mania) mendukung pencalonan kembali Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok' sebagai Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017.
- Komunitas Relawan
Basuki Tjahaja Purnama Mania atau "Batman" menganggap komentar Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra di akun media sosialnya memprovokasi netizen yang membacanya.
Yusron dianggap tidak layak menjadi pejabat yang mewakili pemerintah. Sehingga, "Batman" meminta Yusron dicopot.
"Hukuman yang pantas pecat, tarik, ganti yang punya akhlak, moral," ujar Ketua "Batman", Immanuel Ebenezer Gerungan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
"Kami memberikan pelajaran, pejabat seharusnya mendidik masyarakat, bukan mengeruhkan masyarakat," kata dia.
Selaku pejabat, kata Eben, Yusron semestinya memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Menurut dia, apa yang dilakukan Yusron justru menunjukkan adanya ujaran kebencian melalui media sosial.
"Bangsa dibangun oleh seluruh etnis. Jika melontarkan kata-kata kebencian, tidak pantas sebagai warga negara," kata Eben.
Eben menganggap pernyataan Yusron justru membuat Pilkada DKI Jakarta memanas.
Alih-alih membuat kontenstasi demokrasi itu tenang, malah memicu keributan lantaran komentar bernada SARA mengenai Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok.
"Pilkada DKI panas dan jelas minta menjaga sopan santun etika dan ketenangan. Yusron justru bikin onar melakukan tindakan tidak pantas, provokasi," kata dia.
Yusron sempat berkicau di akun Twitter-nya, @YusronIhza_Mhd. Dalam kicauannya, Yusron menyoroti kepemimpinan
Ahok yang ia anggap arogan.
Menurut Yusron, kepemimpinan
Ahok yang arogan berpotensi membahayakan masyarakat kecil yang beretnis sama dengan
Ahok.
Pernyataannya itu menambahkan pernyataan mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang juga sempat melontarkan hal yang sama.