CEO & Co Founder SociaBuzz, Rade Tampubolon
Jakarta - Di saat semakin banyak pengguna internet yang mengaktifkan fitur block iklan atau
ad-blocking, beriklan lewat Twitter Buzzer atau
influencer di media sosial saat ini banyak dipilih para pengiklan dan banyak
brand.
Menariknya, tidak hanya akun media sosial yang memiliki banyak
followers yang dilirik pengiklan. Akun dengan sedikit
followers juga punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendapatan dari iklan.
Di Indonesia sendiri, sudah ada
online marketplace tempat berkumpulnya para
buzzer atau
influencer media sosial bernama SociaBuzz. Di
platform ini, pengiklan atau
brand bisa mencari
influencer yang ingin mereka
endorse dengan cara yang lebih mudah.
"
Advertiser umumnya mencari
influencer media sosial dengan banyak
followers yang mencapai puluhan ribu atau ratusan ribu. Tapi banyak juga
buzzer dengan jumlah
followers di bawah seribu yang sudah bisa mendapatkan iklan. Ini dikarenakan pengiklan menginginkan penyebaran informasinya lebih meluas, seolah-olah semuanya ngomongin. Jadi, satu
buzzer untuk satu tweet. Sementara kalau hanya pakai satu
Buzzer kan perlu beberapa kali nge-tweet," papar CEO & Co Founder SociaBuzz, Rade Tampubolon, Jumat (11/3).
Dalam sebulan, kata Rade, para
buzzer dan
influencer ini bisa mendapatkan pendapatan dari iklan mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta. Tidak hanya memfasilitasi Twitter Buzzer, SociaBuzz saat ini juga memfasilitasi
influencer di Instagram dan Blogger. Dalam waktu dekat, platform ini juga akan merangkul para YouTubers.
Saat ini sudah ada sekitar 5.200 buzzer dan influencer yang bergabung di SociaBuzz dengan lebih dari 300 pengiklan. Beberapa publik figur yang sudah ikut bergabung antara lain Indra Bekti, Tarra Budiman, Marisa Nasution, hingga bintang
stand up comedy Kemal Palevi.