Booth gerakan "Teman Ahok" di mal Kemang Village, Jakarta Selatan, Minggu (30/8/2015).
Sekumpulan pemuda yang berada di belakang gerakan Teman
Ahok tegas menjelaskan tujuan mereka mengumpulkan KTP untuk Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Bukan hanya sekadar berupaya agar
Ahok (sapaan Basuki) bisa maju Pilkada, tetapi juga mengharapkan agar
Ahok maju lewat jalur independen.
"Kita maunya Pak
Ahok bisa maju Pilkada lewat jalur independen," ujar salah seorang relawan Teman
Ahok, Ranca Belneva saat berkunjung ke redaksi
Kompas.com, Rabu (21/10/2015).
Ranca mengatakan, mereka ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa "people power" mampu membawa
Ahok kembali maju dalam Pilkada.
Ada kekhawatiran yang dirasakan oleh Teman
Ahok jika
Ahok maju Pilkada melalui jalur partai politik.
Mereka khawatir
Ahok akan ditunggangi parpol dan akhirnya kesulitan membuat kebijakan-kebijakan demi kepentingan warga Jakarta.
Salah seorang relawan lain, Richard Handris mengatakan, mereka tidak mau
Ahok memiliki utang dengan partai politik di kemudian hari.
Jika
Ahok maju lewat jalur independen, kata Richard, kepada masyarakatlah
Ahok berutang.
Dengan demikian, segala kebijakan yang dibuat nantinya pasti untuk kebaikan warga Jakarta.
"Sekaligus agar parpol bisa berbenah juga bahwa sekarang ini tanpa parpol, siapa saja bisa maju Pilkada," ujar relawan lain, Amalia Ayuningtyas.
Oleh karena itu, mereka bertekad untuk membawa
Ahok maju dalam Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen.
Sampai sejauh ini, Teman
Ahok telah berhasil mengumpulkan KTP sekitar 370.000-an. Mereka membuka
booth-booth di pusat perbelanjaan maupun di rumah salah satu relawan.
Relawan yang tergabung di dalamnya juga bermacam-macam. Ada yang merupakan mahasiswa sampai pengusaha.
Kebanyakan, para relawan itu datang sendiri menawarkan keahlian mereka untuk membantu Teman
Ahok.
"Misalkan dia enggak bisa bantu kumpulin KTP, tapi dia punya keahlian buat video, akhirnya bantu dengan buatin kita video. Atau ada juga pengusaha percetakan, bantu kita cetak formulir, yang seperti itu kita terima," ujar relawan lain, Tubagus Ramadhan.
Satu kali pun, mereka tidak pernah berhubungan langsung dengan
Ahok.
Ahok tidak pernah mengundang mereka ke Balai Kota untuk sekadar berdiskusi tentang gerakan mereka.
Ternyata, sikap itu tidak membuat Teman
Ahok menjadi kecewa. Mereka berpendapat justru ini semakin membuat perjuangan Teman
Ahok semakin berharga.
"Tanpa ada
support langsung dari Pak
Ahok, dukungan masyarakat ke kita sudah seperti ini loh. Apalagi kalau Pak
Ahok dukung," ujar Ranca.
Teman
Ahok juga tidak ingin
Ahok dipusingkan dengan urusan Pilkada jika secara terbuka mendukung mereka. Mereka ingin
Ahok tetap fokus mengurus Jakarta.
Totalnya, sekitar 200 relawan sedang berjuang membawa
Ahok maju Pilkada. Mereka harus menginput data dari KTP yang mereka kumpulkan.
Mereka juga berkomunikasi dengan KPUD untuk memastikan formulir yang mereka gunakan sesuai aturan.
Mereka juga harus menjaga tumpukan KTP yang telah mereka kumpulkan serta menyusunnya menjadi urutan.
Amalia mengatakan, semua itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Mereka juga sempat kesulitan menyadarkan masyarakat bahwa target 1 juta KTP begitu banyak.
Namun, semua halangan itu mereka hadapi demi
Ahok. "Makanya menurut saya kalau Pak
Ahok maju lewat jalur partai tanpa mempedulikan perjuangan kita, agak keterlaluan juga sih," ujar Amalia.
Untungnya,
Ahok telah mengeluarkan pernyataan yang membuat mereka bisa bernafas lega.
Ahok mengatakan akan maju lewat jalur independen jika Teman
Ahok berhasil mengumpulkan KTP.
Ahok tidak ingin mengecewakan 1 juta orang yang telah mendukungnya jauh sebelum ada parpol yang ingin mengusung.
"Dan pernyataan Pak
Ahok itu, melegakan sekali," ujar Tubagus