Sydney - Bak adegan dalam film Hollywood, selama 10 jam, Madeleine Pulver didera ketakutan karena benda mirip bom dikalungkan ke lehernya oleh seorang pria bertopeng. Kepolisian Sydney, Australia saat ini tengah mengejar pria yang memasang benda yang ternyata bom palsu itu.
Pulver mengalami peristiwa menegangkan itu setelah seorang pria mendatangi rumahnya di kawasan eksklusif di Mosman, Sydney. Sebuah alat mirip bom dikalungkan ke leher gadis berumur 18 tahun. Pria itu kemudian kabur setelah meninggalkan pesan bertuliskan soal ancaman bom dan permintaan uang tebusan.
Wakil Komisioner Kepolisian Negara Bagian New South Wales, Mark Murdoch mengatakan, peristiwa ini tidak pernah terjadi sebelumnya di Australia.
"Ini situasi tidak biasa bagi New South Wales dan Australia, saya tidak pernah mendengar sesuatu seperti ini pernah terjadi di negeri ini sebelumnya," cetus Murdoch seperti dilansir
AFP, Kamis (3/8/2011).
"Kami belum mengetahui siapa yang bertanggung jawab namun diharapkan itu tak akan lama. Kami ingin segera menangkap siapa yang melakukan ini," kata Murdoch.
Murdoch mengatakan, terlalu dini untuk berspekulasi mengenai motif perbuatan pria tersebut. Menurut media Australia, Pulver adalah putri William Pulver, seorang konglomerat di Sydney yang merupakan direktur Appen Butler Hill, sebuah perusahaan software. Saat kejadian, orangtua Pulver tidak berada di lokasi.
Selama 10 jam, petugas penjinak bom berupaya melepaskan benda mirip bom yang melingkar di leher remaja tersebut. Selama kurun waktu itu, beberapa bangunan di dekat rumah Pulver terpaksa dikosongkan.
Jalan-jalan di sekitar lokasi pun ditutup. Bahkan untuk berjaga-jaga, tim SAR, petugas pemadam kebakaran dan paramedis juga ikut didatangkan ke lokasi. Setelah diperiksa lebih lanjut dipastikan bahwa benda tersebut bukan bom.
Pulver langsung dilarikan di ke rumah sakit setelah terbebas dari "kalung bom" tersebut. Kondisinya saat ini baik-baik saja.
sumber