Ceriwis

Ceriwis (https://forum.ceriwis.com/forum.php)
-   Surat Pembaca (https://forum.ceriwis.com/forumdisplay.php?f=278)
-   -   Sinetron = Racun Televisi (https://forum.ceriwis.com/showthread.php?t=7751)

gusrus 17th February 2010 09:43 AM

Sinetron = Racun Televisi
 

http://stat.ks.kidsklik.com/files/20...tv-300x225.jpg

Sinetron merupakan salah satu menu favorit yang menyedot banyak perhatian penikmat tayangan televisi. Namun kalau kita amati lebih jauh tayangan sinetron televisi lebih banyak rapor merah ketimbang rapor biru.

Mengapa lebih banyak rapor merah. Dari sisi cerita, Sinetron kita defesit ide kreatif dalam tema cerita. Tema cerita sinetron hanya berkutat pada lubang perebutan harta, jabatan, kekasih. Dan yang lebih parah dalam sinetron orang jujur, miskin, pembantu rumah tangga memiliki takdir yang bersifat permanen yakni takdir untuk ditindas dan diekploitasi. Walaupun diakhir episod mereka menjadi orang yang �berbahagia dan keluar sebagai pemenang�.

Dalam tayangan sinetron bahwa untuk menjadi orang yang berhasil (kaya-sukses) tidak perlu bekerja keras atau menghargai sebuah proses. Cukup dengan memasang topeng menjadi orang baik kita bisa menjadi orang sukses. Namun kalau hal tersebut tidak berhasil, maka gunkan jurus lain yakni menyingkirkan, mengorbankan orang lain bahkan jikalau perlu sahabat serta keluarga sendiri harus disingkirkan jikalau mereka menghalangi serta menghambat niat kita untuk menjadi sukses. Singkat kata persetan dengan nurani, nilai-nilai kejujuran dan kemanusiaan. Karena nilai-nilai tersebut hanya menghambat sekaligus mempersulit

Lembaga pendidikan dalam Sinetron bukanlah lembaga untuk mendampat ilmu pengetahuan namun lembaga pendidikan adalah ajang untuk pamer kekayaan (kendaraan), ajang untuk merebut atau mendapatkan kekasih dengan berbagai cara hingga ajang untuk menunjukan eksistensi serta hegemoni kelompok (geng).

Dari sisi properti. Sinetron akan kehilangan aura tidak gaul jikalau tidak menghadirkan rumah serta kendaraan super mewah.

Itulah rapor merah sinetron kita. hal tersebut diperparah oleh sinetron yang berbau mistik serta hayalan. Masalah dalam hidup ini akan selesai jikalau kita mampu bersahabat dengan peri, menyelamatkan hewan yang mampu berbicara dengan kita. Kita pun akan bahagia dalam hidup apabila kita memiliki jimat plus ditambah kekuatan supra natural. Yang membuat ironi hati adalah orang jahat pun diundikan dengan cara mengirimkan komentar siapa tokoh yang paling jahat, jawaban yang bagus akan diberi hadiah. Belum lagi karakteristik manusia dalam seting kisah-kisah zaman kerajaan. Bahwa manusia pada era zaman kerjaan adalah manusia yang sangat sakti mampu terbang dengan mudah, mampu berpindah dari satu lokasi kelokasi lain hanya dengan memejamkan mata ditambah kesaktian bisa merubah wujud hanya dalam hitungan detik.

Itulah wajah sinetron kita jauh dari nilai-nilai inspiratif bahkan edukatif. Walau pun ada sinetron yang dalam pandangan penulis yang sangat inspiratif dan edukatif yakni Keluarga Cemara, Si Doel Anak Sekolahan, Para Pencari Tuhan. Sinetron tersebut jauh dari nuansa glamorisme, hedonisme, serta praktik saling tindas-menindas. Namun tayangan sinetron tersebut bisa dihitung dengan jari.

Para pelaku industri Sinetron seharusnya bisa belajar dari Sinetron yang penulis sebutkan. Sinetron tersebut dengan tidak menggunakan properti yang mewah, tema cerita yang keluar dari arus pasar ternyata bisa diterima hati masyarakat.

Catatan kaki yang bisa kita reflesikan adalah pelaku industri Sinteron kita miskin kreatifitas dan inovasi

Mboyz 17th February 2010 09:54 AM

kalau buat ane sih senetron gak ada baik2 nya...
terlalu mengada2...


_________


pandusaksono 27th February 2010 02:32 PM

menurut ane sinetron kita cuman ajang pembodohan nasional doang:mad::mad::mad:

igor 19th April 2010 01:49 PM

betul ndan :blsh3:

igor 19th April 2010 01:53 PM

betul tuh :blsh3:

1983nue 20th April 2010 10:27 AM

Miris kalo melihat perkembangan sinetron Indonesia gan. Anak SD dah jago berantem -gerhana jadi 2, gatot kaca-
Anak2 SMPdan SMA, rela melakukan apa saja, bahkan menyewa pembunuh bayaran hanya untuk melenyapkan saingannya untuk mendapatkan pacar. Pokoke udah unmake sense ndan. Anehnya kalo diluar negri orang dewasa berperan sebagai ABG, tapi kalo di Indonesia anak ABG yang peran jadi orang dewasa, LPI benar2 gak ada guna

papaBear 20th April 2010 10:43 AM

--- saya sepakat ama ndan gusrus :2good:
--- saya suka nonton kartun/ anime :gg:

Mr000 20th April 2010 02:46 PM

bner bgt ndan, mending nonton animax ajh wkk

dear 22nd April 2010 11:07 PM

gw udah lupa kapan terakhir kali nonton cinetron :pede:

koko3844 23rd April 2010 09:43 PM

sinetron yang bermutu : si doel anak sekolah, keluarga cemara
selain itu ane kurang tau ndan

sinetron jaman sekarang pembodohan masyarakat aja
:iiyada:


nitip lapak ya ndan
http://ceriwis.us/showthread.php?t=11291


All times are GMT +7. The time now is 03:21 PM.