beda Taksi Resmi pake Argo dan Taksi Aplikasi (Grab/Uber)
 

Taksi resmi sekarang merasa pendapatannya anjlok... mewek... demo... seharusnya kalian mikir... semua terjadi akibat kelakuan kalian sendiri.



Kelakuan2 minus Taksi resmi (Blue Bird, Express Taksi, dll)



1. Kalau distop dijalan, kadang2 tidak mau berhenti.



2. Kalau malam kebanyakan waktu distop nanya penumpang dulu mau kemana, dan sering nolak alasan macet.



3. Sering menggerutu kalau jalanan macet, padahal mustinya sudah maklum lah jalanan mana di jakarta yg tidak macet?
dan penumpang kan tetap bayar argo yang walaupun macet tetap bertambah argonya.



4. Kebanyakan kalau penumpang bayar harga pas sesuai argo, kadang2 uangnya main lempar saja, pasang muka tidak senang.
pengalaman ane walaupun sudah dilebihkan bayarnya dari harga argo, tetap saja tidak ada ucapan terima kasih.



5. Banyak lagi kelakuan minus sopir taksi resmi Argo yang belum sempat dipaparkan disini.





hal tersebut diatas berbeda sekali dengan kelakuan pengembudi Grab Car (Taksi berbasis aplikasi)



1. terima order langsung jemput, walaupun jarak antarnya dekat, sopirnya tidak pernah mengeluh.



2. walaupun jaraknya tidak dekat, mereka selalu jemput karena ada sangsi yang tegas apabila cancel order.



3. walau jalanan macet, mereka kan sudah terima fixed rate, tidak pernah mengeluh.



4. walau dibayar sesuai nominal di aplikasi, mereka tetap senyum dan mengucapkan terima kasih.



5. yang pasti harga grab taksi lebih murah dari taksi argo dan bahkan harga bajaj sekalipun





Jadi mawas diri lah kalian pengemudi taksi resmi yang pake argo, jadi jangan mewek apabila penumpang kalian memilih pindah ke taksi yang berbasis aplikasi





</div></div></div>