![]() |
Ingatkah kamu dengan 'si Kentung' di film Tuyul dan mbak Yul? ini kondisinya sekarang KENTUNG: Hidup Memang Bukan Sinetron.
UPDATE: Pak Bambang Triyono telah wafat.. semoga amal ibadahnya diterima disisiNya.. tulisan ini dibuat sebelum Ia Wafat.. Semoga tulisan ini bisa memberi pelajaran yang sangat berharga dalam menjalani hidup kita <div class="spoiler">Spoiler for Kentung: <div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_570dc289d3add" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;"> http://s.kaskus.id/images/2015/06/28...0628124859.jpg http://s.kaskus.id/images/2015/06/27...0627110107.jpg http://s.kaskus.id/images/2015/06/27...0627110143.jpg Kebiasaan buruk lainnya adalah, mental dia yang memang bukan mental seorang terhormat. Dia biasa tidur dari satu terminal ke terminal, dari stasiun ke stasiun tanpa pernah nyaman untuk hidup normal dengan punya rumah. Dia menikah, punya istri dan kemudian punya anak. Istri yang polos dan tidak pernah menuntut macam-macam. Sampai suatu ketika, kelumpuhan yang mungkin karena jatuh stroke, segalanya berubah. Tahun 2010 dia sudah tidak bisa lagi beraktifitas termasuk dalam pemenuhan hasrat biologis. Istrinya menceraikannya tahun 2011. Sejak saat itulah dia frustrasi. Tanpa penghasilan, dia menggelandang dari satu tempat ke tempat lain dan melakukan pekerjaan apapun. Kadang meramal, kadang pijit, di tempat apapun, termasuk dari terminal ke terminal. Keinginan bunuh diri sudah berulangkali terjadi. Teman-teman, relasi dan siapapun yang berduit yang dia harapkan bisa mengangkat kehidupannya, semuanya pergi. Pertemanan dalam dunia selebritis itu kejam, karena segala keakraban tidak lebih dari sekedar show bisnis, cari proyek, ataupun cari sensasi untuk mendongkrak popularitas. Ketika seseorang sudah terpuruk seperti dia, ibarat sampah, jangankan ditolong, semisal ketemu di jalan, menoleh pun tidak. Diusir dari satu tempat ke tempat lain, akhirnya dia ditemukan kader lansia dan ditempatkan di kost sederhana ini. Makan apa adanya, kalaupun sehari hanya bisa masuk tiga sendok nasi, itu sudah alhamdulillah. Anaknya sesekali mengunjunginya, anaknya tak bisa banyak menolongnya karena penghasilan sebagai tukang cuci piring tentulah tak seberapa. Sekarang, dia mengharap kami dari pemerintah untuk mengulurkan tangan kepadanya. Demikian yang berhasil saya rangkum, karena selalu dan selalu dia meloncat pada peristiwa-peristiwa heboh yang ada dalam hidupnya. (Sungguh, telinga saya paling capek kalau harus mendengar kisah sukses seseorang yang sekarang ini jadi terpuruk, dengan harapan untuk disanjung atau dipuji. Tak ada hikmahnya. Akan lebih berharga jika dia bisa bercerita jujur, mengapa dia terpuruk, sebagai hikmah yang mungkin bisa berharga bagi orang lain. Tetapi begitulah, entah mereka yang jatuh terpuruk, atau lansia yang sudah tak beraktifitas, rata-rata akan rajin mengulang dan mengulang dan mengulang dan mengulang.....kisah-kisah hebatnya..sebagai katarsis atau sebagai penghibur hatinya, tanpa peduli betapa capeknya mereka yang mendengar. Sebagai pekerja sosial profesional, kuping harus tahan dan harus dilatih untuk seperti itu. Masa lalu yang gemilang adalah hiasan kisah hidup terindah bagi mereka yang terpuruk, tetapi sungguh menguras energi bagi mereka yang mendengarkan.) Saya tidak bisa menjanjikan apapun. Secara, usia dia belum termasuk lansia, dan perhatian yang semestinya dia butuhkan tak bisa dipenuhi oleh PSTW (butuh tempat tidur khusus, butuh 4 orang untuk membantu dia bergerak, butuh kursi roda khusus). Lewat ijin dia, saya diperkenankan untuk meliput kisah hidupnya ini dan harapannya agar ada pihak yang berempati. Apapun itu, bisa langsung ke TKP untuk bertemu yang bersangkutan. Bantulah dia... author by: Feriawan Agung Nugroho (fb) |
All times are GMT +7. The time now is 05:21 PM. |