Ceriwis

Ceriwis (https://forum.ceriwis.com/forum.php)
-   Nasional (https://forum.ceriwis.com/forumdisplay.php?f=13)
-   -   Kapal Kargo Sinar Kudus Disandera Perompak Somalia (https://forum.ceriwis.com/showthread.php?t=254558)

Reporter 10th April 2011 11:01 AM

Kapal Kargo Sinar Kudus Disandera Perompak Somalia
 

http://images.detik.com/content/2011.../10/slamet.jpg

Jakarta
- Berhari-hari Isyam Yuni Astuti menunggu cemas kabar sang suami, Kapten Slamet Jauhari. Kapten Kapal yang disandera perompak Somalia itu belum juga ditebus oleh PT Samudera Indonesia dan Pemerintah Indonesia. Padahal keselamatan jiwa 20 WNI terancam.

"Kita cemas menunggu. Kita nggak tahu harus bagaimana. Pemerintah juga belum merespons surat yang kami kirim. Istri Slamet, Isyam terus melamun di kamar," kata Kakak Ipar Slamet, Joko Susilo saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (9/4/2011) malam.

Joko mengungkapkan kesedihan pihak keluarga yang bingung mencari bantuan. Pihak PT Samudera Indonesia tempat Slamet bekerja tak juga membuat keputusan yang jelas. Padahal permintaan perompak Somalia semakin hari semakin naik harganya.

"Awalnya US$ 2 juta sekarang udah sampai US$ 9 juta katanya," keluhnya.

Keluarga hanya bisa pasrah menunggu bantuan pemerintah Indonesia dalam hal ini Presiden SBY agar WNI yang disandera bisa segera dibebaskan dengan cara apapun. Keselamatan jiwa lebih penting bagi keluarga dibanding apapun.

"Anaknya (Slamet) bingung, Kiki dan Rezka. Kita juga cemas saat kemarin katanya pemerintah bilang usaha diplomasi berakhir buntu," imbuhnya.

Seperti diinformasikan sebelumnya, Kapal Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia di perairan Laut Arab, saat melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan menuju ke Roterdam, Belanda, tanggal 16 Maret 2011 lalu. Kapal yang diawaki oleh 31 ABK, 20 orang diantaranya Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut bermuatan biji nikel dan seharusnya sudah sampai 34 hari setelah keberangkatan.

Usaha pembebasan sendiri hingga saat ini belum membuahkan hasil, sementara keluarga ABK mengaku sangat cemas. Mereka berharap pemerintah RI bisa turun tangan membantu pembebasan. Pihak keluarga telah mengirimkan surat kepada Presiden SBY namun belum juga mendapat respons.

Anggota Komisi I Ahmad Muzani mendesak agar TNI mengirimkan pasukan untuk membebaskan 20 WNI yang disandera para perompak. Muzani menilai perompak tidak bisa didekati dengan cara-cara diplomasi.

""Kita harus menunjukkan kalau negara ini memiliki kedaulatan dan tanggungj awab melindungi segenap warga negaranya. TNI memikul tugas itu. Kekuatan bersenjata adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan warga negara kita. Memang siapa lagi yang akan peduli? Menunggu perompak membebaskan mereka?" ujar Sekjen Partai Gerindra ini.

sumber: http://www.detiknews.com/read/2011/0...las?n991102605

Reporter 10th April 2011 11:02 AM

Perompak Somalia Turunkan Nilai Tebusan, ABK Minta Segera Dibebaskan
Quote:

Kediri - ABK MV Sinar Kudus berhasil membujuk perompak Somalia agar menurunkan nilai tebusan. Para ABK juga berharap PT Samudera Indonesia sebagai pemilik kapal segera membebaskan mereka.

Turunnya nilai tembusan menjadi US$ 3 juta tersebut disampaikan Mas Bukhin (37), Mualim II Kapal MV Sinar Kudus, saat berbincang dengan istrinya Yunita (35) melalui sambungan telepon, Senin (11/4/2011) malam.

Menurut Yunita, nilai tebusan yang diminta pembajak saat ini turun sepertiganya dari yang diminta sebelumnya sebesar US$ 9 juta atau Rp 77 miliar.

"Mereka (ABK) sendiri yang menego. Saat ini tebusannya hanya tinggal tiga juta dollar. Kalau dirupiahkan ya sekitar dua puluh enam miliar," kata Yunita, saat berbincang dengan detiksurabaya.com melalui sambungan telepon, Selasa (12/4/2011) pagi.

Dalam percakapan telepon tersebut, Yunita menceritakan, suaminya meminta agar penebusan segera dilakukan. Tapi sayang, saat permintaan tersebut hendak disampaikan ke PT Samudera Indonesia sebagai pemilik kapal, telepon di kantor tempat dia bekerja tidak ada yang menerima.

"Semalam (Mas Bukhin) sudah langsung telepon ke kantor, tapi gak ada yang jawab. Makanya suami saya minta agar disampaikan ke media, tolong disampaikan juga ke perusahaan agar secepatnya menebus," jelas Yunita.

Turunnya nilai tebusan juga diharapkan tak lagi menjadi alasan kendala penebusan. Perompak Somalia, menurut Yunita hanya menginginkan uang dan apabila permintaan tersebut diberikan, kapal akan segera dilepaskan.

"Mereka (perompak) itu hanya butuh duit, gak butuh kapal dan barangnya. Sekarang gak ada tenggang waktu, tetapi kalau terus ditunda ya bisa saja mereka marah lagi," tandasnya.

Terkait kondisi kesehatan ABK, dari percakapan telepon dikabarkan belasan orang yang terserang diare mulai membaik. Namun seorang ABK yang kritis masih dalam perawatan intensif, meski dengan peralatan seadanya.

"Pak Slamet (Riyadi) kemana-mana masih harus dibopong, makan juga disuapi. Kalau yang kena diare sebagian sudah baikan," ujar Yunita.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia di perairan Laut Arab, saat melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan menuju ke Rotterdam, Belanda, tangga 16 Maret 2011 lalu.

Kapal yang diawaki oleh 31 ABK, 20 diantaranya Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut bermuatan biji nikel dan seharusnya sudah sampai di Rotterdam 34 hari setelah keberangkatan.

Dari nilai tebusan awal yang diminta sebesar US$ 2,5 juta, para perompak terus meningkatkannya hingga US$ 9 juta atau setara dengan Rp 77 miliar, dengan alasan proses negosiasi yang berjalan alot.

Akibat dari pembajakan yang tak kunjung dibebaskan tersebut, 20 ABK menderita sejumlah panyakit. 14 Diantaranya bahkan terserang diare dan seorang ABK dikabarkan dalam kondisi kritis.
sumber: http://surabaya.detik.com/read/2011/...kan?y991101465


Yusron Ihza: Perompak Pantas Dihajar
Quote:

Jakarta - Bayar atau hajar. Hanya dua opsi itu yang bisa diambil untuk menyelesaikan kasus perompakan seperti yang dialami kapal Sinar Kudus di Teluk Aden, Somalia. Desakan untuk menghajar perompak dengan kekuatan militer menguat.

"Untuk menghadapi perompak saya kira opsinya cuma dua, bayar atau hajar. Tapi menurut saya, perompak itu pantas untuk dihajar," ujar mantan anggota DPR dari Komisi I, Yusron Ihza Mahendra, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (12/4/2011).

Alumnus jurusan Hubungan Internasional UI ini berpendapat, jalur diplomasi tidak ada gunanya dilakukan. Hal itu tidak akan efektif dilakukan lantaran Somalia tengah dilanda perang saudara. Diplomasi dinilainya tidak akan efektif karena Pemerintah Somalia posisinya antara ada dan tiada.

"Pemerintah Somalia sibuk dengan perang saudara. Kalau mau ambil cara diplomasi, diplomasi dengan negara yang porak poranda, tentu mereka tidak akan concern dengan masalah kita. Jadi mau diplomasi sama siapa?" imbuh pria yang juga Wakil Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini.

Beberapa kalangan mengusulkan agar pembebasan 20 ABK berkewarganegaraan Indonesia di kapal Sinar Kudus dilakukan melalui jalur keagamaan. Namun menurutnya hal itu tidak akan efektif. Sebab kapal yang dibajak berbendera Indonesia dan sebagian besar awaknya adalah orang Indonesia.

"Kalau di atas kapal asing ada beberapa warga negara kita, mungkin pendekatan jalur agama bisa. Tapi ini kan isinya semua orang Indonesia," sambung Yusron.

Dia yakin, kekuatan militer Indonesia sanggup menghajar para perompak di Somalia. Sebab Indonesia memiliki alat militer yang cukup canggih dan personel yang handal.

"Malaysia, Korea Selatan dan India bisa membebaskan kapal yang ditawan perompak dengan kekuatan pasukan mereka. Kenapa kita tidak bisa? Kita bisa belajar dan koordinasi dengan negara-negara itu, bagaimana membebaskan dan menyelamatkan awak kapal dari perompak Somalia itu," ucap pria yang masih disibukkan sengan aktivitas mengajar sebagai dosen tamu di beberapa universitas ini.

Kapal MV Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia di perairan Laut Arab, saat melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan menuju ke Roterdam, Belanda, tanggal 16 Maret 2011 lalu. Kapal yang diawaki oleh 31 ABK, 20 orang di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut bermuatan biji nikel dan seharusnya sudah sampai 34 hari setelah keberangkatan.
sumber: http://www.detiknews.com/read/2011/0...pantas-dihajar

penjahad 11th April 2011 04:52 PM

let's do it !!
 

ia nih.. ayo pemerintah... jangan diem mulu.. kita kan punya kopassus, jangan diem !!! masa sama perompak kita kalh !!!

bellatrik 11th April 2011 09:37 PM

Quote:

Originally Posted by penjahad (Post 946644)
ia nih.. ayo pemerintah... jangan diem mulu.. kita kan punya kopassus, jangan diem !!! masa sama perompak kita kalh !!!

lebih baik pake jalan damai dulu ndan....

sebagai pertimbangan dari ane karena ane sendiri berprofesi pelaut juga

kemaren angkatan laut india dan korea selatan menggunakan kekuatan militer untuk membebaskan kapal yang dibajak...
hasilnya...
setiap kali mereka ketemu sama orang dari india sama korea mereka selalu menyiksa orang2 tersebut.....
alasanya mereka mau BALAS DENDAM karena temen mereka jadi korban dari agresi militer ini...

ane ngomong bgini karena dah sering juga denger cerita dari temen2 ane yg kapalnya juga pernah kena bajak di somalian....
sampai saat ini pun salah satu temen ane juga ada kok yang disandra di MV.SINAR KUDUS namanya RYAN BAYU N.M

dan coba pikirkan apa yg terjadi apabila militer digerakan dalam hal ini..
berapa banyak pelaut indonesia yang kerja di perusahaan pelayaran asing..
berapa banyak kapal2 asing yang di awakin oleh orang indonesia yang melewati jalur pelayaran ini...

jadi kalo mau bertindak pikir dulu opsi mana yang tebaik untuk kami para pelaut indonesia..
kalo mau bertindak menggunakan militer lebih baik siagakan AL inodnesia bergabung dengan pasukan gabungan dari PBB untuk menjaga keamanan jalur pelayaran tersebut..

semoga hal ini dapat memberi pengertian kepada semua pihak yang hanya tahu dengan rasa kasihan kepada beberapa orang saja tetapi tidak melihat dampak buruk yang berkepanjangannya....

rdp123 11th April 2011 10:29 PM

sudah seharusnya TNI turun tanggan untuk bebaskan WNI yg di sandra perompak somalia...
Kan sering SIMULASI...
Nah sekarang saat yg tepat untuk tunjukan POWER bahwa TNI bisaaa...!!!

Reporter 12th April 2011 10:08 AM

update #3

korewis 13th April 2011 12:21 PM

Lawan perompak somalia aja mikirnya lama, apalagi lawan malon :tersipu: , jd pemimpin.. jangan kebanyakan mikir, nyawa puluhan WNI bentar lagi jadi santapan ikan di laut..

heran nich bangsa, aparat iseng bisa jadi bintang top.. nyawa puluhan orang di acuhin aja.. gimana mau jadi bangsa besar ?? kalo tingkah lakunya super kerdil ?:muntah:

hktoyshop 13th April 2011 01:41 PM

wah..
ribet juga kalo begini ya..
logikanya kalo perompak tau,kalo indonesia gak mau nebus,bisa bisa di Dorr tuh para sandera..
secara kan media indonesia kan terlalu lebay memberitakannya..

bereketex 14th April 2011 01:49 PM

Quote:

Originally Posted by bellatrik (Post 947422)
lebih baik pake jalan damai dulu ndan....

sebagai pertimbangan dari ane karena ane sendiri berprofesi pelaut juga

kemaren angkatan laut india dan korea selatan menggunakan kekuatan militer untuk membebaskan kapal yang dibajak...
hasilnya...
setiap kali mereka ketemu sama orang dari india sama korea mereka selalu menyiksa orang2 tersebut.....
alasanya mereka mau BALAS DENDAM karena temen mereka jadi korban dari agresi militer ini...

ane ngomong bgini karena dah sering juga denger cerita dari temen2 ane yg kapalnya juga pernah kena bajak di somalian....
sampai saat ini pun salah satu temen ane juga ada kok yang disandra di MV.SINAR KUDUS namanya RYAN BAYU N.M

dan coba pikirkan apa yg terjadi apabila militer digerakan dalam hal ini..
berapa banyak pelaut indonesia yang kerja di perusahaan pelayaran asing..
berapa banyak kapal2 asing yang di awakin oleh orang indonesia yang melewati jalur pelayaran ini...

jadi kalo mau bertindak pikir dulu opsi mana yang tebaik untuk kami para pelaut indonesia..
kalo mau bertindak menggunakan militer lebih baik siagakan AL inodnesia bergabung dengan pasukan gabungan dari PBB untuk menjaga keamanan jalur pelayaran tersebut..

semoga hal ini dapat memberi pengertian kepada semua pihak yang hanya tahu dengan rasa kasihan kepada beberapa orang saja tetapi tidak melihat dampak buruk yang berkepanjangannya....

wah ane baru tau klo trnyta keadaannya g segampang yang dipikirkan (mngerahkan militer)...nice inpoh kumendan :rokok:

babingevet 14th April 2011 07:57 PM

belum selesi juga masalah satu.. nambah lagi satunya
ane ga yakin pemerintah bisa ngatasinnya,kedengarannya emang pesimistis,tapi toh uda banyak bukti... :rokok:


All times are GMT +7. The time now is 06:27 AM.