TEMPO Interaktif, Bandung - Pemerintah Jawa Barat akan memeriksa kesehatan dan kondisi kejiwaan TKI terlantar asal Jawa Barat, sebelum dikembalikan ke rumahnya masing-masing. �Kalau memang ternyata banyak yang mengalami trauma atau gangguan kejiwaan, menjadi tanggung jawab kita untuk memulihkan terlebih dahulu sebelum sampai ke rumah,� kata Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Netty Heryawan di Bandung, Jumat 18 Februari 2011.

Istri Gubernur Jawa barat itu menambahkan, pihaknya tengah menjajaki kemungkinan untuk menjemput TKI terlantar asal Jawa Barat yang kini tengah dalam proses pemulangan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, dari Arab Saudi ke Indonesia. �Saya sudah komunikasikan dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, untuk membicarakan tentang mekanismenya,� katanya.

Netty mengatakan, pihaknya berkepentingan untuk menemui lebih dulu TKI asal Jawa Barat yang selama ini terlantar di kolong jembatan Khandara, Jeddah, Arab Saudi itu. �Kita perlu mencatat data-data empiris yang ada dari TKI kita, sehingga dengan cara demikian bisa memberikan rekomendasi dan catatan, seperti apa pengelolaan atau mekanisme (pengiriman TKI) nanti,� katanya.

Selain itu, lembaganya berniat untuk memeriksa kesehatan dan kondisi kejiwaan para TKI itu untuk menentukan intervensi apa yang dibutuhkan untuk pemulihan kondisi mereka. �Tentu kita akan melihat setelah ketemu fisiknya, kalau memang ada kondisi ini atau itu, kita akan lakukan beberapa intervensi,� kata Netty.

Pada gelombang II hari ini, sebanyak 302 WNI/TKI dipulangkan ke tanah air. Mereka sempat terlantar dan menjadi penghuni kolong jembatan Khandara, Jeddah, Arab Saudi. Mereka yang dipulangkan hari ini berasal dari 11 provinsi. 166 orang diantaranya adalah TKI asal Jawa Barat.

AHMAD FIKRI