TEMPO Interaktif, Moskow - Jasad pemimpin revolusi Bolshevik di Rusia, Vladimir Lenin kemungkinan akan dikubur. Sebuah jajak pendapat (polling) tidak resmi dilakukan partai berkuasa via internet, pertanyaannya, apakah Lenin perlu dikubur atau tidak. Hasilnya, dari 250 ribu responden, sebanyak 70 persen di antaranya memilih Lenin dikubur.
Sejak 1924, jasad Lenin dibalsem dan ditaruh di Lapangan Merah, Moskow. ratusan orang dari penjuru dunia tiap tahunnya datang ke Lapangan Merah untuk melihat Lenin. Untuk melihat musoleum ini, para pengunjung tidak perlu membayar.
Bulan depan ruang musoleum akan ditutup karena jadwal bagi perawatan jasan dan pakaian Lenin agar tidak termakan ngengat. Nah, persoalan Lenin perlu dikubur atau tidak selalu mencuat setiap hari kematiannya, 21 Januari.
Seorang anggotan parlemen, Vladimir Medinsky pekan lalu setuju Lenin dikubur. "Semua orang tahu Lenin selama hidupnya tidak berencana membangun musoleum untuk dirinya, bahkan saudara kandungnya tidak setuju," kata Medinksy.
Lantas apa yang akan terjadi dengan jasad Lenin? Perdana Menteri Vladimir Putin megnatakan biarlah rakyat yang menentukan.
