TEMPO Interaktif, Jakarta - Kehadiran komputer jinjing atau laptop belakangan mulai menggeser dominasi personal computer (PC). Meski begitu ada beberapa fungsi PC yang tak bisa digantikan oleh laptop atau netbook.

Andoko, Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Solo mengatakan pangsa pasaran PC tetap ada. �Warung internet, gamers, korporat, dan desainer biasanya pakai PC,� katanya kepada wartawan hari ini.

Dari segi kemampuan, PC lebih baik dari komputer jinjing. Hanya, memang tak bisa dibawa ke mana-mana.

�Alasan lain orang memilih PC karena faktor keamanan. Karena ditinggal di suatu tempat. Selain itu, perangkat lunak ataupun perangkat kerasnya mudah diperbarui,� ujarnya.
Meski bersifat mobile, notebook punya kelemahan. Antara lain riskan tergores, layarnya patah, dan kemampuannya terbatas.

Harga PC saat ini berkisar antara Rp 1-2,5 juta. Adapun notebook mulai Rp 2,5 juta sampai belasan juta rupiah.

Dia mengatakan saat ini komposisi penjualan komputer jinjing dengan PC adalah 70:30. Bahkan, dalam pameran komputer, penjualan PC hanya 10 persen.

�Memang kecil, tapi tetap ada peminatnya,� ujarnya. Tahun ini, Apkomindo Solo menargetkan mampu menjual 300 ribu unit PC dan notebook.

Bintoro, pengusaha komputer di Solo, mengatakan hingga kini pemesan PC di tokonya masih ada.

�Biasanya pemesan PC dari perusahaan atau institusi pendidikan,� ujarnya. Dari penjualan sekitar 200 unit setiap bulan, 30 persen di antaranya PC.

Dia menambahkan, pada awal tahun ini tren penjualan lebih bagus dari bulan terakhir tahun lalu. Padahal, biasanya, hingga pertengahan Januari penjualan sepi.

�Tapi sekarang sudah naik 30 persen dibanding penjualan Desember. Baik untuk penjualan notebook maupun PC,� katanya.